Kamis, Januari 15, 2009

Kitapun Dapat Melakukan Kesalahan

Disadari atau tidak kita pernah melakukan kesalahan, kehilafan, kecobohan atau

bahkan kealfaan, bukan! Bila demikian di saat itu, tentulah kecenderungan

kita akan mencari-cari ribuan alasan sebagai pembenaran tindakan yang

telah kita lakukan. Nasihat terbaik sekalipun terkadang tiada guna dan tetap

membuat kita terdorong untuk bertahan. Walapun kita tidak menolak nasihat orang

lain lain tetapi kita pun sering menganggap orang lain tak memahami dengan baik

apa yang tengah terjadi. Memberikan nasihat atapun peringatan atas segala bentuk

kesalahan memang mudah bagi orang yang tidak terjerat dengan rantai persoalan,

bukan.



Bila kita pahami dengan seksama, sebenarnya kita hanya membutuhkan genggaman

erat atau bahkan tepukan bahu seorang teman, sahabat tuk sekedar pemompa

semangat mengatasi masalah, lecutan dorongan untuk melewati segala persoalan

daripada setangguk kata-kata manis dan indanya sebuah kebenaran. Apalagi

kalimat-kalimat bernada perintah, kita tak boleh begini begitu, kita harus

melakukan ini itu. Bila orang lain menggunakan kata yang berbeda tentulah penerimaan

kita akan berbeda pula, mari kita atasi bersama, mari kita lakukan bahu menyelesaikan

masalah ini. Kita memang membutuh orang lain yang mampu menunjukkan bahwa rasa

sakit itu bisa diredakan, rasa takut itu bisa ditaklukkan, dan keberanian itu tak mesti

mengorbankan banyak hal. Karena jelas, kita tak butuh orang yang hanya bisa

memojokkan kita di kursi pesakitan. Siapun dari kita tentulah bisa melakukan kesalahan,

manusiwi bukan!



"Jika kita melakukan kesalahan, jangan terlalu lama merenunginya. Carilah alasan

di dalam pikiran, lalu melangkahlah ke depan. Kesalahan adalah pelajaran untuk

kita menjadi lebih bijak. Masa lalu memang sudah tidak bisa diubah. Masa depan

menunggu kemampuan kita untuk mengubahnya"



Salam Penuh Syukur
Emma

Tidak ada komentar: