Selasa, Desember 15, 2009

Ketika Hidup Tidak Berjalan Seperti Apa Yang Diinginkan

Hidup seringkali berjalan tidak seperti yang direncanakan. Kenyataan
acap berbeda dari harapan, dan perlakuan orang-orang di sekitar kerap
tak paralel dengan kebaikan yang telah kita tebar.

Dalam situasi seperti itu, kebanyakan manusia cenderung menuruti
intuisi negatifnya; berburuk sangka, menyalahkan keadaan, dan berkeluh
kesah. Seperti disinyalir dalam Alquran, ''Sesungguhnya manusia
diciptakan bersifat keluh kesah.'' (QS Al-Ma'arij [70] : 19).

Namun, Islam menuntun manusia untuk melawan intuisi negatif semacam
itu. Salah satu solusinya adalah dengan mengembangkan tradisi berpikir
positif. Paling tidak, ada tiga hikmah yang bisa dipetik dari berpikir
positif. Pertama, bahwa ternyata orang lain seringkali tidak seburuk
yang kita kira.

Contoh terbaik dalam konteks ini ialah kisah Nabi Khidhir dan Nabi
Musa AS. Nabi Khidhir mau menerima Nabi Musa sebagai murid dengan
syarat tidak terburu-buru berburuk sangka selama bersamanya.

''Tapi aku yakin, kamu tidak akan bisa menahan diri,'' ujar Nabi
Khidhir. Ternyata benar. Setiap kali Nabi Khidhir melakonkan hikmah
demi hikmah yang telah diperintahkan Allah SWT, tak sekalipun Nabi
Musa mampu bersabar untuk tidak berprasangka buruk. (QS Al-Kahfi [18]
: 60-82).

Kisah Qurani ini sejatinya hendak mengingatkan bahwa berburuk sangka
cenderung mengakibatkan blunder. Setiap orang hanya bisa melihat apa
yang tampak dari orang lain, tanpa tahu niat baik di hatinya.

Kedua, berpikir positif dapat menyelamatkan hati dan hidup kita.
Sebab, hati yang bersih adalah hati yang tidak menyimpan kebencian.
Hati yang tenteram adalah hati yang tidak memendam apriori terhadap
orang lain.

Dalam ungkapan yang sangat menggugah, seorang sufi mengatakan, ''Yang
paling penting adalah bagaimana kita selalu baik kepada semua orang.
Kalau kemudian ada yang tidak baik kepada kita, itu bukan urusan kita,
tetapi urusan orang itu dengan Allah SWT.''

Ketiga, berpikir positif bisa membuat hidup kita lebih legowo, karena
sebenarnya Allah SWT sering menyiapkan rencana-rencana yang
mengejutkan bagi hamba-Nya. Misalnya, Umar bin Khathab RA ketika
dirundung kegalauan karena Abu Bakar dan Utsman bin Affan RA menolak
menikahi putrinya, Hafshah RA, yang baru menjanda. (HR Bukhari).

Dalam kegalauan itu, Umar mengadu kepada Rasulullah SAW. Maka, beliau
menuntun Umar agar selalu berpikir positif dan mendoakan, ''Semoga
Allah akan menentukan pasangan bagi Hafshah, yang lebih baik dari
Utsman; serta menentukan pasangan bagi Utsman, yang lebih baik dari
Hafshah.''Ternyata, tak lama setelah itu, Allah menakdirkan Utsman
menikah dengan putri Rasulullah. Dan kemudian Rasulullah sendiri
menikahi Hafshah.

sumber:
http://www.republika.co.id/

TANDA SYUKUR

Tanda Syukur

By: agussyafii

'Bagaimana kita mensyukuri atas nikmat dan karuniaNya?' 'Apa yang harus kita kerjakan?' 'Bukankah sholat merupakan sebagai tanda syukur kita kepada Sang Khaliq atas semua limpahan nikmat yang kita terima sebagai hamba?' Begitulah kira-kira yang dilontarkan oleh seorang bapak dengan raut muka yang bersahaja. Sore itu beliau sudah berjanji ingin bersilaturahmi ke Rumah Amalia. Kunjungannya yang tidak begitu lama namun banyak mutiara-mutiara hikmah yang saya dapatkan dari beliau yaitu tentang tanda syukur. Sebagai seorang insan yang begitu besar dikarunia limpahan nikmat beliau sering melakukan perjalanan untuk kegiatan usahanya namun disisi lain kegiatan ibadah terlupakan. Setiap kali berkuamndang adzan staf dan karyawannya menunaikan sholat, malah dirinya sebagai atasan tidak pernah mengerjakan sholat.

'Bapak sudah sholat?'tanya salahsatu stafnya ketika semua stafnya hendak menunaikan sholat. Saya memang tengah berjalan lambat laun untuk menghindar, dengan rikuh segera saya menjawab bahwa saya sudah sholat, tuturnya. Begitulah setiap saat jawabannya. Saya sebenarnya tapi apa boleh buat, saya tidak mungkin mengatakan kepada staf dan karyawan saya jika saya tidak bisa sholat? ucap beliau lirih. Sambil menunggu orang-orang sedang sholat, saya duduk terdiam sendirian. Tak berapa lama saya tersentak kaget. Saya merasa pipi saya ada yang menampar dengan keras, belum habis keheranan saya, ketika terdengar suara, 'Begitu besar karunia yang diberikanNya kepadamu, kenapa kamu tidak pernah bersyukur?' bisik suara itu yang terdengar keras ditelinganya. Saya mencari sumber suara itu, suara siapakah gerangan? Saya juga tidak tahu, tuturnya.

Tak ada orang disekitar saya dan memang kehadiran suara itu tidak begitu menjadi pikiran, yang ada justru saya merasa terbangun dari sebuah mimpi buruk yang berkepanjangan. Saya meratapi diri, saya malu terhadap diri sendiri sebagai seorang pimpinan sebuah perusahaan setiap kali mengucapkan salam, doa untuk keselamatan bagi setiap orang yang saya jumpai. 'Ya Alloh..' desisnya pelan menengadahkan kepala dengan mata berkaca-kaca. 'Apa artinya segala yang telah saya lakukan selama ini?' Padahal Engkau telah melimpahkan rahmat yang begitu besar pada hambaMu ini, memberi materi, anak-anak yang sehat, istri yang setia, Engkau pula yang telah memberikan usia yang panjang. Tapi pernahkah hambaMu ini ingat akan bekal untuk menghadapMu?' ucapnya.

Kejadian demi kejadia tergambar begitu nyata dimatanya. Sampai tak sadar bahwa orang-orang dikantornya telah selesai sholat. Buru-buru saya mengusap air mata dan bergabung kembali dengan mereka. Hari itu juga dengan niat sungguh-sungguh saya harus membangun tiang agama sebagai tanda syukur atas semua nikmat dan karuniaNya.

'Saya merasa malu terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain, dalam seusia saya setengah abad ini, saya baru sadar dan mau belajar sholat. a[akah tidak terlambat mas agus? tanyanya.

'Tidak Pak..Tidak ada kata terlambat dalam berbuat kebaikan,' jawab saya kepada beliau. Sore itu menjadi teramat indah. Di Rumah Amalia bunga-bunga dihalaman nampak bermekaran, burung-burung beterbangan seolah bersenandung memanjatkan kebesaranNya. Hidayah telah membukakan pintu hatinya, kehidupan menyambutnya penuh sukacita. Kalaulah batin manusia yang dahaga, telah beberapa tahun kering kerontang tak pernah mendapatkan setetes airpun lalu mendapatkan segelas air segar. Beliau menemukan kesejukan dan kesegaran menjalankan ibadah sebagai tanda syukur terhadap semua nikmat dan karuniaNya.

----
'Ya Tuhanku. Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan sholat.' (QS. Ibrahim: 40).

Wassalam,
agussyafii

Senin, Desember 14, 2009

4 KUNCI SUKSES USAHA

4 KUNCI SUKSES USAHA

Teguh Resti




===========
Berkat
rahmat Allah Yang Mahakuasa, saya dipertemukan dengan hamba-Nya yang
satu ini. Beliau adalah seorang leader yang selalu mengayomi,
memberikan bimbingan, semangat, inspirasi, ide dan gagasan segar.
Beliau seorang pemimpin yang mampu menggerakkan ratusan hingga ribuan
anak buahnya. Beliau seorang guru yang memiliki lautan ilmu, yang
selalu siap ditimba oleh anak-anaknya dan bagai tiada pernah habis.

Saat
ini beliau memiliki berbagai macam bidang usaha, di antaranya sebagai
supplier dan distribusi alat dan produk kesehatan, puluhan hektar
tambak, puluhan hektar ladang, berpuluh rumah kos, ruko, stand
penjualan di mall, apartemen dan lain-lain. Pernah saya mencoba
menghitung, penghasilan beliau bisa mencapai Rp 1 Milyar per bulannya.
Sebuah pencapaian luar biasa bagi saya dan kebanyakan orang lain.

Pertemuan
antara saya dan beliau yang saya ceritakan di bawah ini terjadi
beberapa tahun yang lalu, di saat penghasilan beliau masih berkisar Rp
200 juta per bulan. Bagi saya, angka ini pun sudah bukan main
dahsyatnya. Sengaja saya tidak menyebutkan namanya, karena cerita ini
saya publish belum mendapatkan ijin dari beliau. Kita ambil wisdomnya
saja ya.

Suatu hari, terjadilah dialog antara saya dengan beliau
di serambi sebuah hotel di Bandung . Saya ingat, beliau berpesan bahwa
beliau senang ditanya. Kalau ditanya, maka akan dijelaskan panjang
lebar. Tapi kalau kita diam, maka beliau pun akan "tidur". Jadilah saya
berpikir untuk selalu mengajaknya ngobrol. Bertanya apa saja yang bisa
saya tanyakan.

Sampai akhirnya saya bertanya secara asal, "Pak,
Anda saat ini kan bisa dibilang sukses. Paling tidak, lebih sukses
daripada orang lain. Lalu menurut Anda, apa yang menjadi rahasia
kesuksesan Anda?"

Tak dinyana beliau menjawab pertanyaan ini dengan serius.

" Ada empat hal yang harus Anda perhatikan," begitu beliau memulai penjelasannya.

RAHASIA PERTAMA

"Pertama.
Jangan lupakan orang tuamu, khususnya ibumu. Karena ibu adalah orang
yang melahirkan kita ke muka bumi ini. Mulai dari mengandung 9 bulan
lebih, itu sangat berat. Ibu melahirkan kita dengan susah payah, sakit
sekali, nyawa taruhannya. Surga di bawah telapak kaki ibu.. Ibu
bagaikan pengeran katon (Tuhan yang kelihatan).

Banyak orang
sekarang yang salah. Para guru dan kyai dicium tangannya, sementara
kepada ibunya tidak pernah. Para guru dan kyai dipuja dan dielukan,
diberi sumbangan materi jutaan rupiah, dibuatkan rumah; namun ibunya
sendiri di rumah dibiarkan atau diberi materi tapi sedikit sekali.
Banyak orang yang memberangkatkan haji guru atau kyainya, padahal
ibunya sendiri belum dihajikan. Itu terbalik.

Pesan Nabi : Ibumu, ibumu, ibumu... baru kemudian ayahmu dan gurumu.
Ridho
Allah tergantung pada ridho kedua orang tua. Kumpulkan seribu ulama
untuk berdoa. Maka doa ibumu jauh lebih mustajabah." Beliau mengambil
napas sejenak.

RAHASIA KEDUA

"Kemudian yang kedua,"
beliau melanjutkan. "Banyaklah memberi. Banyaklah bersedekah. Allah
berjanji membalas setiap uang yang kita keluarkan itu dengan berlipat
ganda. Sedekah mampu mengalahkan angin. Sedekah bisa mengalahkan besi.
Sedekah membersihkan harta dan hati kita. Sedekah melepaskan kita dari
marabahaya. Allah mungkin membalas sedekah kita dengan rejeki yang
banyak, kesehatan, terhindarkan kita dari bahaya, keluarga yang baik,
ilmu, kesempatan, dan lain-lain.

Jangan sepelekan bila ada
pengemis datang meminta-minta kepadamu. Karena saat itulah sebenarnya
Anda dibukakan pintu rejeki. Beri pengemis itu dengan pemberian yang
baik dan sikap yang baik. Kalau punya uang kertas, lebih baik
memberinya dengan uang kertas, bukan uang logam. Pilihkan lembar uang
kertas yang masih bagus, bukan yang sudah lecek. Pegang dengan dua
tangan, lalu ulurkan dengan sikap hormat kalau perlu sambil menunduk
(menghormat) . Pengemis yang Anda beri dengan cara seperti itu, akan
terketuk hatinya, 'Belum pernah ada orang yang memberi dan menghargaiku
seperti ini.' Maka terucap atau tidak, dia akan mendoakan Anda dengan
kelimpahan rejeki, kesehatan dan kebahagiaan.

Banyak orang yang
keliru dengan menolak pengemis yang mendatanginya, bahkan ada pula yang
menghardiknya. Perbuatan itu sama saja dengan menutup pintu rejekinya
sendiri.

Dalam kesempatan lain, ketika saya berjalan-jalan
dengan beliau, beliau jelas mempraktekkan apa yang diucapkannya itu.
Memberi pengemis dengan selembar uang ribuan yang masih bagus dan
memberikannya dengan dua tangan sambil sedikit membungkuk hormat. Saya
lihat pengemis itu memang berbinar dan betapa berterima kasihnya.

RAHASIA KETIGA

"Allah
berjanji memberikan rejeki kepada kita dari jalan yang tidak
disangka-sangka, " begitu beliau mengawali penjelasannya untuk rahasia
ketiganya. "Tapi sedikit orang yang tahu, bagaimana caranya supaya itu
cepat terjadi? Kebanyakan orang hanya menunggu. Padahal itu ada
jalannya."

"Benar di Al Quran ada satu ayat yang kira-kira
artinya : Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya diadakan-Nya
jalan keluar baginya dan memberinya rejeki dari jalan/pintu yang tidak
diduga-duga" , saya menimpali (QS Ath Thalaq 2-3).

"Nah, ingin tahu caranya bagaimana agar kita mendapatkan rejeki yang tidak diduga-duga? ," tanya beliau.

"Ya,
bagaimana caranya?" jawab saya. Saya pikir cukup dengan bertaqwa,
menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, maka Allah akan
mengirim rejeki itu datang untuk kita.

"Banyaklah menolong
orang. Kalau ada orang yang butuh pertolongan, kalau ketemu orang yang
kesulitan, langsung Anda bantu!" jawaban beliau ini membuat saya
berpikir keras. "Saat seperti itulah, Anda menjadi rejeki yang tidak
disangka-sangka bagi orang itu. Maka tentu balasannya adalah Allah akan
memberikan kepadamu rejeki yang tidak disangka-sangka pula."

"Walau pun itu orang kaya?" tanya saya.

"Ya,
walau itu orang kaya, suatu saat dia pun butuh bantuan. Mungkin
dompetnya hilang, mungkin ban mobilnya bocor, atau apa saja. Maka jika
Anda temui itu dan Anda bisa menolongnya, segera bantulah."

"Walau
itu orang yang berpura-pura? Sekarang kan banyak orang jalan kaki,
datang ke rumah kita, pura-pura minta sumbangan rumah ibadah, atau
pura-pura belum makan, tapi ternyata cuma bohongan. Sumbangan yang
katanya untuk rumah ibadah, sebenarnya dia makan sendiri," saya
bertanya lagi.

"Ya walau orang itu cuma berpura-pura seperti
itu," jawab beliau. "Kalau Anda tanya, sebenarnya dia pun tidak suka
melakukan kebohongan itu. Dia itu sudah frustasi karena tidak bisa
bekerja atau tidak punya pekerjaan yang benar. Dia itu butuh makan,
namun sudah buntu pikirannya. Akhirnya itulah yang bisa dia lakukan.
Soal itu nanti, serahkan pada Allah. Allah yang menghakimi
perbuatannya, dan Allah yang membalas niat dan pemberian Anda."

RAHASIA KEEMPAT

Wah,
makin menarik, nih. Saya manggut-manggut. Sebenarnya saya tidak
menyangka kalau pertanyaan asal-asalan saya tadi berbuah jawaban yang
begitu serius dan panjang. Sekarang tinggal satu rahasia lagi, dari
empat rahasia seperti yang dikatakan beliau sebelumnya.

"Yang keempat nih, Mas," beliau memulai. "Jangan mempermainkan wanita".

Hm...
ini membuat saya berpikir keras. Apa maksudnya. Apakah kita membuat
janji dengan teman wanita, lalu tidak kita tepati? Atau jangan biarkan
wanita menunggu? Seperti di film-film saja.

"Maksudnya begini.
Anda kan punya istri, atau suami. Itu adalah pasangan hidup Anda, baik
di saat susah maupun senang. Ketika Anda pergi meninggalkan rumah untuk
mencari nafkah, dia di rumah menunggu dan berdoa untuk keselamatan dan
kesuksesan Anda. Dia ikut besama Anda di kala Anda susah, penghasilan
yang pas-pasan, makan dan pakaian seadanya, dia mendampingi Anda dan
mendukung segala usaha Anda untuk berhasil."

"Lalu?" saya tak sabar untuk tahu kelanjutan maksudnya.

"Banyak
orang yang kemudian ketika sukses, uangnya banyak, punya jabatan, lalu
menikah lagi. Atau mulai bermain wanita (atau bermain pria, bagi yang
perempuan). Baik menikah lagi secara terang-terangan, apalagi
diam-diam, itu menyakiti hati pasangan hidup Anda. Ingat, pasangan
hidup yang dulu mendampingi Anda di kala susah, mendukung dan berdoa
untuk kesuksesan Anda. Namun ketika Anda mendapatkan sukses itu, Anda
meninggalkannya. Atau Anda menduakannya. "

Oh... pelajaran monogami nih, pikir saya dalam hati.

"Banyak
orang yang lupa hal itu. Begitu sudah jadi orang besar, uangnya banyak,
lalu cari istri lagi. Menikah lagi. Rumah tangganya jadi kacau. Ketika
merasa ditinggalkan, pasangan hidupnya menjadi tidak rela. Akhirnya
uangnya habis untuk biaya sana-sini. Banyak orang yang jatuh karena hal
seperti ini. Dia lupa bahwa pasangan hidupnya itu sebenarnya ikut punya
andil dalam kesuksesan dirinya," beliau melanjutkan.

Hal ini
saya buktikan sendiri, setiap saya datang ke rumahnya yang di Waru
Sidoarjo, saya menjumpai beliau punya 1 istri, 2 anak laki-laki dan 1
anak perempuan.

Perbincangan ini ditutup ketika kemudian ada tamu yang datang....

Resep Kue Cinta

RESEP KUE CINTA…

BAHAN:
1 pria sehat,
1 wanita sehat,
100% Komitmen,
2 pasang restu orang tua,
1 botol kasih sayang murni.

BUMBU:
1 balok besar humor,
25 gr rekreasi,
1 bungkus doa,
2 sendok teh telpon-telponan,
(Semuanya diaduk hingga merata dan mengembang)

Tips:

- Pilih pria dan wanita yang benar-benar matang dan seimbang. Jangan yang satu terlalu tua dan yang lainnya terlalu muda karena dapat mempengaruhi kelezatan
- Sebaiknya dibeli di toserba bernama TEMPAT IBADAH, walaupun agak jual mahal tapi mutunya terjamin.
- Jangan beli di pasar yang bernama DISKOTIK atau PARTY karena walaupun modelnya bagus dan harum baunya tapi kadang menipu konsumen atau kadang menggunakan zat pewarna yang bisa merusak kesehatan.
- Gunakan Kasih sayang cap "IMAN, HARAP & KASIH" yang telah memiliki sertifikat ISO dari Departemen Kesehatan dan Kerohanian.

Cara Memasak:

- Pria dan Wanita dicuci bersih, buang semua masa lalunya sehingga tersisa niat tulus ikhlas
- Siapkan loyang yang telah diolesi dengan komitmen dan restu orang tua secara merata
- Masukkan niat yang murni ke dalam loyang dan panggang dengan api cinta merata sekitar 30 menit di depan penghulu atau pastor/pendeta
- Biarkan di dalam loyang tadi, sirami dengan semua bumbu di atas
- Kue siap dinikmati

Catatan:

Kue ini dapat dinikmati oleh pembuatnya seumur hidup dan paling enak dinikmati dalam keadaan kasih yang hangat!

Tapi kalau sudah agak dingin, tambahkan lagi humor segar secukupnya, rekreasi sesuai selera, serta beberapa potong doa kemudian dihangatkan lagi di oven bermerek "Tempat Ibadah" di atas api cinta. Setelah mulai hangat, jangan lupa telepon-teleponan bila berjauhan.

Selamat mencoba, dijamin halal... ! Selamat menikmati...

Al-Ghazali Menemukan Titik Hati

Dalam karyanya, Al-Ghazali secara simbolis mengungkap tentang
sinoatrial node sebelum ilmuwan lainnya.

Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali yang lebih akrab dipanggil
Al-Ghazali, mewariskan banyak pemikiran dan penemuan. Ia merupakan
pemikir Muslim besar yang menguasai banyak bidang dan lebih dikenal
dengan pemikirannya dalam bidang agama, filsafat, dan sufisme.

Namun, di bidang lain, yaitu kedokteran, ternyata Al-Ghazali juga
meninggalkan jejak pemikirannya. Ia telah menyumbangkan pemikiran dan
jasa yang besar dalam kedokteran modern melalui penemuan sinoatrial
node atau nodus sinuatrial.

Dalam istilah kedokteran, sinoatrial node ini merupakan kumpulan
mokroskopis dari jaringan urat jantung atau sel-sel. Jaringan atau sel
itu terletak pada ujung teratas sulcus terminalis, pada persimpangan
vena-vena puncak dan atrium kanan.

Ritme atau denyutan jantung, secara normal bersumber dari node ini
yang biasa disebut node Keith dan Flack, yang menemukan teori tersebut
pada 1907. Mereka bernama A Keith (1866-1955), ahli anatomi dan
antropologi Skotlandia, dan MW Flack (1822-1931), fisiolog Inggris.

Terlepas dari penemuan kedua ilmuwan itu, merujuk penelitian sejarah
dan pengkajian atas pemikiran-pemikiran Al-Ghazali, ternyata dia yang
pertama kali menemukan hal yang terkait dengan sinoatrial node. Ini
terungkap dalam buku karyanya.

Ada tiga karya yang mengungkap masalah itu, yaitu Al-Munqidh min
Al-Dhalal, Ihya Ulum Al Din, dan Kimia Al-Sa'adat. Saat menjelaskan
tentang hati sebagai pusat pengetahuan intuitif serta rahasianya, ia
berbicara tentang suatu titik dalam hati.

Dalam buku Histografi Islam Kontemporer karya Azyumardi Azra,
Al-Ghazali selalu merumuskan titik ini sebagai suatu mata batin yang
menemukan ilhamnya. Penjelasan Al-Ghazali tentang hal ini, terdapat
dalam buku Al-Munqidh min Al-Dhalal.

Buku tersebut diterjemahkan oleh C Field dengan judul Confession of
Al-Ghazali. Istilah mata batin ini, juga disebutkan Al-Ghazali dalam
buku lainnya, yaitu Ihya. Dalam buku ini, ia menyebutnya sebagai
insting elektrik atau cahaya.

Al-Ghazali menjelaskan, di dalam hati terdapat suatu insting yang ia
namakan cahaya Tuhan. Selain itu, ia menyebutnya pula sebagai mata
hati, anak-anak hati, dan keintiman hati serta rahasia hati. Ia
sebutkan hal itu juga dalam Ihya.

Jika membandingkan konsep titik hati Al-Ghazali dengan sinoatrial node
ini, terungkap bahwa konsep Al-Ghazali ini memiliki kaitan erat dengan
sinoatrial node. Menurut dia, titik hati itu tak dapat dilihat dengan
alat-alat sensoris.

Sebab, jelas Al-Ghazali, titik hati itu bersifat mikroskopis. Apa yang
diungkapkannya sama dengan pandangan yang dilontarkan para ahli
kedokteran modern. Ia menyatakan pula, titik hati secara simbolis
merupakan cahaya seketika yang membagi-bagikan cahaya Tuhan.

Titik hati itu pun bersifat elektrik. Menurut pemikiran modern, dalam
satu detik sebuah impuls elektrik yang berasal dari sinoatrial node
mengalir ke bawah lewat dua atria dalam sebuah gelombang setinggi 1/10
milivolt, menyebabkan otot-otot atria berkontraksi.

Di sisi lain, pada masa modern ini para ahli anatomi menyatakan,
pembentukan tindakan secara potensial berasal dari hati. Yaitu,
kontraksi jantung yang merupakan gerakan spontan yang terjadi secara
independen dalam sistem syaraf.

Pandangan itu, sejalan dengan pemikiran Al-Ghazali. Menurut dia, hati
itu merdeka dari pengaruh otak, yang juga tercantum dalam Al-Munqidh
min Al-Dhalal. Para pemikir modern menyatakan, suatu tindakan kadang
terjadi lewat mekanisme yang tak seorang pun tahu mengenai hal itu.

Al-Ghazali mengungkapkan, tindakan yang terjadi melalui mekanisme yang
tak diketahui itu, sebenarnya disebabkan oleh sinoatrial node.
Dijelaskan pula, penguasa misterius tubuh yang sebenarnya adalah titik
hati itu, bukan otak.

Al Ghazali tidak hanya menggambarkan dimensi fisik sinoatrial node, ia
pun menggambarkannya dalam dimensi metafisik. Hal ini jauh berbeda
dengan pandangan para pemikir sekuler yang hanya mampu menggambarkan
sinoatrial node secara fisik semata.

Secara metafisik, Al Ghazali menggambarkan sinoatrial node sebagai
pusat pengetahuan intuitif atau inspirasi ketuhanan yang bisa
berfungsi sebagai peralatan untuk menyampaikan pesan-pesan Tuhan
kepada hambanya.

Al-Ghazali lebih jauh menyatakan, orang-orang yang bisa memungsikan
sinoatrial node secara maksimal adalah mereka yang telah mencapai
penyucian diri, yaitu mereka yang selalu mendekatkan diri kepada Allah
SWT.

Pengaruh Al-Ghazali
Selain jejak pemikirannya soal sinoatrial node ini, pemikiran
Al-Ghazali banyak berserak. Pengaruhnya, sangat luas di dunia Islam.
Terbukti, hingga saat ini pemikiran dan karyanya banyak menjadi kajian
oleh para pemikir-pemikir Islam.

Bahkan, pengaruh pemikirannya juga sampai kepada para pemikir
non-Muslim, terutama dalam kajian filsafat. Pengaruh itu merasuk
kepada para filsuf modern seperti Rene Descrates, Blaise Pascal,
Clarke, dan Spinoza.

Banyak cendekiawan Barat yang menyebut Al-Ghazali sebagai cendekiawan
Muslim terbesar. Ini karena pemikiran-pemikirannya yang memberikan
pengaruh kuat. Di dunia Barat, ia sering dipanggil dengan nama
Algazel. Ia lahir di Naisabur dan tumbuh dewasa di Baghdad. ed: ferry

Mendorong Kajian Ilmu Bedah dan Anatomi

Selain menemukan sinoatrial node, Al-Ghazali juga memberikan sumbangan
lain dalam bidang kedokteran dan biologi. Tulisan-tulisan dia diyakini
telah menjadi pendorong bangkitnya studi kedokteran pada abad
pertengahan Islam, khususnya ilmu anatomi dan pembedahan.

Dalam karya yang berjudul The Revival of the Religious Sciences,
Al-Ghazali menggolongkan pengobatan sebagai salah satu ilmu sekuler
yang terpuji (mahmud) dan menggolongkan astrologi sebagai ilmu sekuler
yang tercela (madhmutn).

Sehingga, Al-Ghazali sangat mendorong orang-orang untuk memepelajari
ilmu pengobatan. Saat membahas meditasi atau tafakur, ia menjelaskan
anatomi tubuh pada sejumlah tulisannya secara perinci tentang posisi
yang tepat dalam melakukan tafakur itu.

Dalam karya yang diterjemahkan dengan judul The Deliverer from Error,
Al-Ghazali menuliskan pentingnya umat Islam mempelajari ilmu anatomi
dan pembedahan. Dia menyinggung pula soal naturalis, orang yang
mempelajari alam, binatang, dan tumbuhan.

Mereka juga sering terlibat dalam ilmu anatomi ataupun pembedahan (ilm
at-tashriih) dari tubuh hewan. Melalui proses pembedahan itu, kata
Al-Ghazali, mereka mampu merasakan rancangan Allah SWT dan
kebijaksanaan-Nya serta keajaiban-Nya.

Menurut Al-Ghazali, mereka akan mengakui kekuasaan Allah dan memahami
bahwa siapa pun akan mengalami kematian. Dengan mempelajari anatomi,
kata dia, mereka pun mampu mengetahui kegunaan bagian-bagian organ
tubuh dan rancangan sempurna Tuhan atas struktur tubuh makhluk hidup.

Rintisan Al-Ghazali dalam bidang anatomi dan pembedahan kemudian
dilanjutkan oleh sejumlah ilmuwan Muslim lainnya, misalnya pada abad
ke-12 dan ke-13. Sebut saja, Ibnu Zuhr, Ibn al-Nafis, ataupun Ibnu
Rusyd yang terkenal dalam bidang tersebut. (meta, ed:ferry)


Dyah Ratna Meta Novi
sumber:
http://www.republika.co.id/koran/36/94235

Motivasi Itu Cinta Cinta Itu Motivasi

Bicara tentang motivasi adalah bicara tentang sesuatu yang dapat membuat kita tergerak untuk bertindak melakukan sesuatu yang kita inginkan dengan penuh semangat dan pantang menyerah. Ada banyak hal yang dapat memotivasi kita. Apakah itu uang, penghargaan, hadiah, jabatan, keinginan membahagiakan orang tua, dan yang paling berpengaruh dalam hidup kita adalah CINTA.

Banyak hal yang bisa berhasil ketika CINTA menjadi salah satu landasan untuk berbuat. Sebut saja para pejuang yang rela mengorbankan nyawa mereka di perang perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, hanya KARENA CINTA tanah air. Kemudian, ada lagi para atlet negara yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional, karena mereka pun CINTA tanah air, sekaligus CINTA terhadap olahraga yang mereka tekuni tentunya. Dan, yang paling ekstrem adalah, CINTA Romeo-Juliet yang membuat mereka melakukan segala cara agar bisa bersama, hingga akhirnya mati bersama. – jangan fokus pada matinya, tapi pada melakukan segala cara.

Jadi, bahwa dengan CINTA semuanya menjadi mungkin. Bahwa dengan CINTA, semuanya MENJADI BISA. Bahwa dengan CINTA, semuanya MENJADI NYATA! Hal tersebut sudah tertera dengan jelas-jelas di contoh-contoh yang sudah saya berikan. Dan, masih banyak lagi contoh-contoh lain di kehidupan nyata yang sebenarnya bisa dengan mudah Anda dapatkan, asalkan Anda peka.

Ada hal-hal tertentu yang bisa membuat CINTA menjadi motivasi terbaik ketika kita menulis. Baca hal-hal berikut,
1. Do what you LOVE, and LOVE what you do.
2. You’ll be whether COMPLETELY LOVE it, or completely hate it.
3. Aku CINTA, maka aku ada.

Mari kita bahas satu per satu,
1. Do what you LOVE, and LOVE what you do.
Hal ini jelas-jelas merupakan kalimat motivasi yang baik. Karena, saat ini kecenderungan yang terjadi adalah, kita tidak melakukan hal-hal yang kita inginkan. Kita ‘hanya’ melakukan hal-hal yang ‘perlu’ kita lakukan, dan bukannya ‘ingin’ kita lakukan. Nah, jika kita terus-terusan hanya melakukan yang ‘perlu’ dilakukan, maka sudah pasti CINTA tidak akan datang. Tapi, jika kita melakukan yang ‘ingin’ kita lakukan, CINTA akan selangkah lebih dekat terhadap diri kita.Sederhananya, “Lakukanlah hal yang Anda inginkan, dan kemudian CINTAILAH hal yang sudah Anda inginkan tersebut!”

2. You’ll be whether COMPLETELY LOVE it, or completely hate it..
jika kita setengah-setengah, atau tidak berkeinginan kuat, maka kita akan sangat tidak mencintai.

3. Aku CINTA, maka aku ada.
Untuk kalimat yang terakhir ini, merupakan salah plesetan saya terhadap perkataan seorang filsuf terkenal (Aku berpikir, maka aku ada – Rene Descartes).

Aku CINTA, maka aku ada. Yah, benar sekali. Jika kita MENCINTAI sesuatu – dalam hal ini, menulis, maka kita akan ada. Kita akan hadir. Kita akan tercipta. Jika kita MENCINTAI menulis, maka kita akan menjadi seorang penulis yang menulis. Dan, dengan CINTA menulis bisa terlaksana, bahkan terus-menerus.


Marilah Kita pelajari Cinta kita yang terpendam...
Cintailah Cinta

Salam Penuh Syukur
emma

Selasa, September 29, 2009

Sukses Itu Sederhana

Sukses itu sederhana,

sukses tidak ada hubungan dengan menjadi kaya raya, sukses itu tidak serumit/serahasia seperti kata Kiyosaki/Tung Desem Waringin/The Secret, sukses itu tidak perlu dikejar, SUKSES adalah Kita.. karena kesuksesan terbesar ada pada diri Kita sendiri...

Bagaimana Kita tercipta dari pertarungan jutaan sperma untuk membuahi 1 ovum, itu adalah sukses pertama Kita!

Bagaimana Kita mampu lahir dengan anggota tubuh sempurna tanpa cacat, itulah kesuksesan Kita kedua...

Ketika Kita ke sekolah bahkan bisa menikmati studi S1, di saat tiap menit ada 10 siswa drop out karena tidak mampu bayar SPP, itulah sukses Kita ketiga...

Ketika Kita mampu bekerja di perusahaan bilangan segitiga emas, di saat 46 juta orang menjadi pengangguran, itulah kesuksesan Kita keempat...

Ketika Kita masih mampu makan tiga kali sehari, di saat ada 3 juta orang mati kelaparan setiap bulannya itulah kesuksesan Kita yang kelima...

Sukses terjadi setiap hari, Namun Kita tidak pernah menyadarinya. ..

Sukses selalu dibiaskan oleh penulis buku laris supaya bukunya bisa terus-teruan jadi best seller dengan membuat sukses menjadi hal yang rumit dan sukar didapatkan..

Sukses tidak melulu soal harta, rumah mewah, mobil sport, jam Rolex, pensiun muda, menjadi pengusaha, punya kolam renang/helikopter, punya istri cantik seperti Donald Trump & resort mewah di Karibia...

Sukses adalah mencintai & bangga terhadap diri Kita sendiri, mengerjakan apa yang Kita sukai kapan saja dan di mana saja....

Sukses sejati adalah hidup dengan penuh syukur atas segala rahmat Tuhan, sukses yang sejati adalah menikmati & bersyukur atas setiap detik kehidupan Kita, pada saat Kita gembira, Kita gembira sepenuhnya, sedangkan pada saat Kita sedih, Kita sedih sepenuhnya, setelah itu Kita sudah harus bersiap lagi menghadapi episode baru lagi.

Sukses sejati adalah hidup benar di jalan Allah, hidup baik, tidak menipu, saleh & selalu rendah hati, Sukses itu tidak lagi menginginkan kekayaan ketimbang kemiskinan, tidak lagi menginginkan kesembuhan ketimbang sakit, sukses sejati adalah bisa menerima sepenuhnya kelebihan dan kekurangan Kita apa adanya dengan penuh syukur.

Pernahkah Kita menyadari?

Kita sebenarnya tidak membeli suatu barang dengan uang, uang hanyalah alat tukar, Kita sebenarnya membeli rumah dari waktu Kita.

Ya, Kita mungkin harus kerja siang malam utk bayar KPR selama 15 tahun atau beli mobil/motor kredit selama 3 tahun. Itu semua sebenarnya Kita dapatkan dari membarter waktu Kita, Kita menjual waktu Kita dari pagi hingga malam kepada penawar tertinggi untuk mendapatkan uang supaya bisa beli makanan, pulsa telepon dll...

Aset terbesar Kita bukanlah rumah/mobil Kita, tapi diri Kita sendiri, Itu sebabnya mengapa orang pintar bisa digaji puluhan kali lipat dari orang bodoh... Semakin berharga diri Kita, semakin mahal orang mau membeli waktu Kita...

Itu sebabnya kenapa harga 2 jam-nya Kiyosaki bicara ngalor ngidul di seminar bisa dibayar 200 juta atau harga 2 jam seminar Pak Tung bisa mencapai 100 juta!!!

Itu sebabnya kenapa Nike berani membayar Tiger Woods & Michael Jordan sebesar 200 juta dollar, hanya untuk memakai produk Nike. Suatu produk bermerk menjadi mahal/berharga bukan karena merk-nya, tapi karena produk tsb dipakai oleh siapa...

Itu sebabnya bola basket bekas dipakai Michael Jordan diperebutkan, bisa terjual 80 juta dollar, sedangkan bola basket bekas dengan merk sama, bila kita jual harganya justru malah turun...

Hidup ini kok lucu,
Lucu bila setelah Kita membaca tulisan di atas Namun Kita masih mengejar fatamorgana tersebut ketimbang menghabiskan waktu Kita yang sangat berharga untuk sungkem sama orang tua yang begitu mencintai Kita, memeluk hangat pasangan hidup kita, mengatakan "I love you" kepada orang2 yang Kita cintai.

Lakukanlah ini selagi Kita masih punya waktu, selagi Kita masih sempat, Kita tidak pernah tahu kapan Kita akan meninggal, mungkin besok pagi, mungkin nanti malam, LIFE is so SHORT.

Luangkan lebih banyak waktu untuk melakukan hobi Kita, entah itu bermain bola, memancing, menonton bioskop, makan makanan favorit Kita, berkebun, bermain catur, atau berkaraoke.. .

Enjoy Ur Life, LIFE is so SHORT....
Jadikan detik-detik di hari-hari kita sebagai rangkaian hidup penuh makna. Semakin bermakna ketika kita berbesar hati dengan saling memaafkan. Mohon maaf lahir bathin atas segala khilaf. Selamat brlebaran.

Salam Penuh Syukur
Emma Juragan Training

Rabu, Juli 29, 2009

Keberanian Entrepreneur Wanita

Peluang bisnis bagi wanita, sebenarnya sangat besar. Bukan hanya untuk saat ini, tapi juga untuk saat yang akan datang. Bahkan, peluang bisnis Enterepreneur wanita itu sebenarnya lebih besar dari pada Entrepreneur laki-laki.
Itu karena dia punya kelebihan. Kelebihannya adalah terletak justru pada “Kewanitaannya”. Dimana, sosok Entrepreneur wanita itu lebih unggul dalam negoisasi. Itu mungkin karena keluwesan atau fleksibilitasnya. Atau istilah Candi G. Brush, professor assistant dari management police of Boston University, entrepreneur wanita lebih kooperatif, informal, dan lebih mudah membangun kesepakatan dengan pihak lain.

Sebaiknya, entrepreneur laki-laki cenderung lebih kompetitif, lebih terkesan formal, dan lebih suka berpikir sistematik.

Selain itu, menurut saya, entrepreneur wanita juga cenderung lebih pekaintuisi bisnisnya. Sehingga saya yakin, jika mampu mengembangkan kelebihannya itu, tentu bisnisnya juga akan berkembang luar biasa. Seperti kalau kita lihat, keberhasilan entrepreneur wanita seperti Dr.Martha Tilar, Moeryati Soedibyo, Poppy Dharsono, Dewi Motik, dan Nyonya Suharti.

Hanya saja, sayangnya saya melihat entrepreneur wanita umumnya dikenal terlalu hati-hati dalam berbisnis, dan bahkan terlalu takut untuk mengambil risiko. Sehingga, jika kelemahan itu tidak berhasil kelola dengan baik, maka jelas akan mengakibatkan jumlah entrepreneur wanita yang terjun ke dunia usaha saat sekarang ini, relative kecil.

Contohnya, anggota IWAPI (Ikatan Wanita Penguasaha Indonesia) yang jumlahnya relative lebih sedikit daripada kalau kita bandingkan dengan anggota KADIN atau HIPMI atau organisasi serupa yang “laki-laki”. Mungkin hal itu bisa saja karena kebanyakan bisnis yang dimiliki entrepreneur wanita, lebih sedikit daripada jika mereka bekerja pada suatu peusahaan. Seperti yang diungkapkan oleh sebuah riset dari institute for women’s policy research di Washington DC.

Sementara, Marger Lovero, direktur dari Entrepreneurial Center at Manattanvile College mengatakan, bahwa entrepreneur wanita itu sulit berkembang maju, juga karena mereka cenderung mempertahankan bisnis kecilnya. Sebab, baginya menjadi besar, tapi lebih pada keinginan untuk mencoba men-support dirinya sendiri atau mandiri, membawa keseimbangan dan fleksibilitas dalam mengatur waktu kesehariannya. Tapi kalau dia bekerja di perusahaan lain, fleksibilitas itu tidak didapatkannya.

Dalam konteks inilah, barangkali ada baiknya sekarang ini bisnis di kalangan entrepreneur wanita, perlu untuk terus didorong pada kegiatan bisnis industri rumah tangga, yang lebih memungkinkan bisnis atau jiwa entrepreneur bisa terus berkembang. Oleh karena itulah, saya kira meski keberanian wanita di dalam menekuni dunia usaha tidak sebesar keberanian yang dilakukan entrepreneur laki-laki, namaun jika entrepreneur wanita ingin berkembang bisnisnya, dia semestinya berani mengambil risiko, dan lebih berani membentuk jaringan bisnis yang lebih luas lagi.
(Purdie Chandra)

THE POWER OF KEPEPET HADIR DI SOLO 4 AGUSTUS 2009 di Auditorium Mohammad Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), DAPATKAN SEGERA HARGA SPESIAL UNTUK KOMUNITAS HANYA Rp. 125.000 SEBELUM 2 AGUSTUS 2009, CP: EMMA 081575003133

Malu Mengeluh

Pernahkah anda mendengar seseorang mengatakan bahwa manusia itu adalah mahluk yang suka berkeluh kesah? Saya mendengar itu sudah sangat lama. Mungkin ketika saya masih kecil. Dan sekarang setelah memasuki usia dewasa, saya mendapati bahwa hal itu benar adanya. Kenyataannya, sangat mudah bagi kita untuk mengeluhkan tentang ini dan itu. Kita bisa mengeluh tentang penghasilan. Kita bisa mengeluh tentang pekerjaan. Tentang kesehatan. Tentang atap rumah yang bocor. Tentang jerawat yang membandel. Tentang sariawan akibat bibir tergigit secara tidak sengaja. Bahkan, kita mengeluh karena terlalu banyak hal yang harus kita keluhkan. Lantas, kapan kita akan berhenti mengeluh?

Belum lama ini saya bertemu dengan seseorang yang saya kagumi. Sebenarnya, pertemuan itu dijadwalkan untuk melakukan wawancara supaya saya bisa memahami kebutuhan perusahaan itu akan program pelatihan yang saya fasilitasi. Selama proses wawancara itu, kami merasa mulai akrab satu sama lain, sehingga kami tidak menyadari bahwa sebelumnya kami sama sekali tidak saling mengenal. Oleh karena itu, setelah semua hal yang saya agendakan untuk didiskusikan dalam wawancara itu selesai, ada perasaan aneh yang kami rasakan, yaitu; kami seolah belum ingin berhenti berdiskusi. Walhasil, pembicaraan kami memasuki ’topik’ yang sifatnya lebih personal. Tepatnya, tentang ’konsep diri’ masing-masing. Lebih tepatnya lagi; saya mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan konsep diri beliau. Sebab, saya lebih banyak mengeksplorasi dan mendengar daripada mengemukan pandangan saya sendiri.

Ada begitu banyak pelajaran yang saya dapatkan. Namun, satu hal yang bisa saya paparkan disini adalah tentang pandangan beliau mengenai rasa malu. Rasa malu? Ya, rasa malu. Tetapi, ini bukan rasa malu kita dihadapan sesama manusia. Melainkan rasa malu kepada Tuhan. Hebatnya lagi, orang yang saya kagumi ini mampu menggambarkan pelajaran penting itu dalam sebuah kalimat sederhana. Maaf, bukan kalimat, melainkan sebuah frase yang dibangun oleh dua kata, yaitu;’Malu Mengeluh’.

Jika kita merasa malu untuk berlari-lari dijalanan dengan tubuh tanpa busana, maka kita tidak akan melakukannya. Itu pasti. Kecuali jika kita sudah kehilangan akal sehat; maka apapun tidak akan membuat kita malu. Bayangkan, apa yang terjadi jika seseorang merasa malu untuk mengeluh. Dia malu kepada Tuhan jika harus mengeluh. Lho, bukankah orang bijak menyarankan agar kita mengadukan segala permasalahan yang kita hadapi itu kepada Tuhan? Benar. Namun, mengeluh bukanlah istilah lain dari frase ’mengadukan setiap permasalahan kepada Tuhan’.

Ketika kita mengadukan persoalan hidup kepada Tuhan, kita mengakui bahwa diri ini memang lemah. Dan kita berharap agar Tuhan berkenan untuk memberikan bantuan. Sedangkan mengeluh? Ini beda. Sebab, ketika kita mengeluh kita merasa ada sesuatu yang salah dengan takdir ini. Sehingga, ketika mengeluh sesungguhnya kita seperti menyalahkan nasib atas semua hal yang kita alami. Padahal, ada banyak bukti bahwa keluhan yang kita lontarkan selalu bersumber kepada kurangnya rasa syukur kita atas semua pencapaian yang sudah kita raih. Itulah sebabnya, mengapa ’mengeluh’ itu bukan monopoli orang susah. Orang yang sukses pun sangat terampil mengeluh. Ibaratnya, si A mengeluhkan nasibnya yang tidak sebaik si B. Sebaliknya, si B mengeluhkan takdirnya yang tidak senyaman si A. Anehnya, jika saja si A dan si B saling bertukar posisi; belum tentu mereka akan berhenti mengeluh.

Sahabat baru saya itu bercerita tentang berbagai pencapaian yang pernah diraihnya. Baik pencapaian karir profesionalnya, maupun pencapaian dalam bidang kehidupan lain. Semua itu cukup untuk membuat saya mengagumi semua pencapaian beliau. Tidak banyak orang yang bisa seperti dirinya. Tentu saya tidak bermaksud melebih-lebihkan. Karena kenyataannya manusia memang tidak sempurna. Namun, diantara ketidaksempurnaan itu; ada orang-orang yang amat diberkati. Lalu dia berkata; ”Itulah sebabnya, saya merasa malu untuk mengeluh......”

Saya tersentak mendengar itu. Sebab, kalimat itu benar-benar menohok jantung saya. Memang, tidak ada satu manusia pun yang kehidupannya selalu indah. Sebab, kita percaya bahwa kehidupan itu seperti roda. Kadang diatas, kadang dibawah. Tetapi, orang-orang yang senantiasa berterimakasih atas semua pengalaman diri ketika roda kehidupannya tengah berada diatas; adalah mereka yang tidak hendak menghapus semua keindahan itu dengan kesulitan yang dia hadapi saat roda kehidupan tengah menekannya dibawah.

Ketika kita sungguh-sungguh berterimakasih atas sebuah berkat, maka kita tidak akan mengeluh ketika tengah diuji dengan sebuah situasi sulit. Sebaliknya, kita semakin berterimakasih karena ternyata nikmat yang dulu pernah didapat itu begitu bernilai. Dan ketika kita begitu khusyuknya bersyukur, kita lupa untuk mengeluh. Bahkan, sekalipun kita ingat; kita tidak jadi mengeluh. Karena, kita malu untuk mengeluh. Oleh karenanya, yang terucap dan tertindak tiada lain adalah ungkapan penghargaan atas semua kenikmatan yang telah Tuhan anugerahkan. Sekalipun Tuhan tengah mengujinya, tetapi kita merasa malu mengeluh. Lalu kembali berterima kasih. Duh, betapa santunnya seorang hamba ketika terus berterimakasih, bahkan ketika tengah berada dalam ujian. Pantaslah jika semakin hari, dia semakin disayang oleh Tuhan.

Oleh : Dadang Kadarusman

THE POWER OF KEPEPET HADIR DI SOLO 4 AGUSTUS 2009 di Auditorium Mohammad Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), DAPATKAN SEGERA HARGA SPESIAL UNTUK KOMUNITAS HANYA Rp. 125.000 SEBELUM 2 AGUSTUS 2009, CP: EMMA 081575003133

Apakah yang menjadikan diri kita?

Pada awalnya pasti orang menjalani namanya mencari uang, tidak ada orang yang langsung menjadi pribadi yang dicari uang, semua butuh proses.
selama proses untuk berubah menjadi pribadi yang dicari uang (uang halal), kita mesti haruslah terlebih dahulu menjadi pribadi yang disukai oleh orang diantaranya adalah:


1.Ketulusan

Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh
semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena
yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan
kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau
memutarbalikkan fakta. Prinsipnya "Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak".
Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi
dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi
keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.


2. Kerendahan Hati

Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru
mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap
rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang
yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa
membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.


3. Kesetiaan

Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang
setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya
komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.


4. Positive Thinking

Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat
segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk
sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang
lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka
mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan
sebagainya.


5. Keceriaan

Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak
harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria
adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu
berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain,
juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong
semangat orang lain.


6. Bertanggung jawab

Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan
sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya.

Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk
disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan
menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang
bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.


7. Percaya Diri

Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana
adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya
diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia
tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.


8. Kebesaran Jiwa

Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain.
Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci
dan permusuhan. Ketika menghadapi masa- masa sukar dia tetap tegar, tidak
membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.


9. Easy Going

Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka
membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-
masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir
dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah
yang berada di luar kontrolnya.


10. Empati

Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja
pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain.
Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua
belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia
selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

Life for Success
(oleh:Hendry R.)

SIAPAPUN BISA JADI PENGUSAHA

Banyak sekali jalan menjadi entrepreneur, bahkan ketika tak serupiah pun duit di kantong Anda. Bagaimana caranya? Peluang apa saja yang bisa segera ditubruk?

Tak ada profesi yang sedemokratis profesi Entrepreneur (wirausaha/pengusaha). Siapa pun Anda, asalkan hari ini punya keberanian, hari ini juga Anda bisa langsung menjadi pengusaha — bahkan ketika tak serupiah pun duit di kantong Anda. Bandingkan, misalnya, untuk menjadi dokter, Anda mesti kuliah dulu bertahun-tahun di fakultas kedokteran. Demikian pula profesi lain seperti pengacara, arsitek, apoteker, psikolog, atau ahli konstruksi.
Memang, umumnya orang berpandangan, untuk menjadi wirausaha kita harus menyiapkan uang tunai lebih dulu sebagai modal. Itu sebabnya banyak orang sibuk berburu uang untuk menghimpun modal, biasanya dengan menjadi karyawan di perusahaan orang. Setelah dirasa cukup, barulah memutuskan membuka usaha sendiri. Namun ceritanya akan lain jika — dan ini yang sering terjadi — uang yang didapat ternyata dirasa hanya pas untuk hidup sehari-hari. Alhasil, cita-cita membuka usaha sendiri tinggallah cita-cita, karena usia keburu habis tersita untuk memikirkan kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

Pandangan bahwa untuk memulai usaha harus tersedia uang tunai, tak sepenuhnya benar. Dan itu telah dibuktikan oleh para pengusaha sukses. Sebagian besar dari mereka mengawali usaha justru ketika mereka tidak punya apa-apa, terdesak, putus sekolah/kuliah lantaran tak ada biaya, atau bahkan karena merasa terhina. Dalam kondisi nothing to loose ini, keberanian dan kenekatan mereka muncul. Dalam kondisi bukan siapa-siapa, mereka dipaksa untuk membangun “mimpi” masa depan, tertantang untuk meraihnya, dan berusaha keras menyusun strategi untuk mencapainya.

Keberanian dan motivasi yang menyala-nyala itu sekaligus menyingkirkan segala hal yang sebelumnya dianggap memalukan. Misalnya, karena tak punya uang serupiah pun di kantong, mereka tak segan-segan mengawali usaha sebagai makelar rumah, mobil, barang elektronik, aneka bahan bangunan, bahan kebutuhan pokok, atau barang-barang lainnya. Dengan modal dengkul ini, mereka langsung memetik keuntungan dari komisi atau berdasarkan kesepakatan lain yang ditentukan bersama pemilik barang.

Cara lain, misalnya, menjual jasa dengan lebih dulu meminta uang muka. Ini bisa dilakukan di industri jasa pendidikan seperti bimbingan belajar, les bahasa Inggris, kursus musik (piano, gitar, biola, dan sebagainya). Atau, bisa juga konsumen memesan barang tertentu kepada kita, tetapi sebelum barang pesanan itu kita kerjakan, kita minta uang muka lebih dulu. Nah, uang muka dari para konsumen itulah yang kita jadikan modal untuk menggelindingkan bisnis.

Gampang kan? Masih ada lagi. Kalau Anda kebetulan punya keahlian khusus, memasak misalnya, Anda bisa mencari pemodal untuk membuka restoran dengan sistem bagi hasil. Jurus-jurus seperti itulah yang tak bosannya diserukan Purdi E. Chandra, pendiri sekaligus “guru besar” Entrepreneur University, di depan para muridnya. Purdi sendiri drop out dari kuliahnya di tahun kedua gara-gara kesulitan uang kuliah dan biaya hidup. “Terus terang, dorongan terkuat dari dalam diri saya waktu memutuskan terjun ke dunia bisnis karena saya minder pada teman-teman kuliah yang hidupnya serba kepenak dan kelihatannya kaya-kaya,” ungkap pendiri dan pemilik Primagama Group, yang mengelola jaringan bimbingan belajar terbesar di Tanah Air. Kini, walaupun tidak menyelesaikan kuliahnya, Purdilah yang paling bos dan terkaya di antara anak-anak Angkatan 1979 Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada yang sekarang bekerja di berbagai tempat.

Yang menggembirakan, belakangan semakin marak tren untuk sejak awal memutuskan menjadi wirausaha sebagai pilihan hidup. Banyak lulusan segar perguruan tinggi, baik dari dalam maupun luar negeri, tanpa ragu bertekad membangun bisnis sendiri. Demikian juga, tak sedikit profesional di perusahaan mapan tiba-tiba ganti haluan menjadi pengusaha. Seperti akan Anda baca pada tulisan Sajuta berikutnya, dengan bekal pendidikan yang lebih bagus, luasnya jejaring serta pengalaman yang matang, kelompok ini memang relatif lebih jeli memilih bidang bisnis yang belum digeluti orang, sehingga banyak dari mereka cepat meraih sukses. Namun, yang paling disaluti dari mereka adalah keberaniannya memutuskan terjun di dunia bisnis, membangun visi, dan eksekusinya yang gigih.

Sungguh banyak jalan untuk menjadi wirausaha. Profesi seperti dokter, arsitek, desiner interior, pengacara, atau bahkan artis, sebetulnya tinggal selangkah lagi bisa menjadi pengusaha jika mereka mau. Dokter bisa bikin klinik atau bahkan rumah sakit sendiri. Pengacara dapat mendirikan kantor konsultan hukum. Desainer interior bisa bikin kantor konsultan desain dan interior. Artis, dengan pergaulannya yang luas, bisa segera mendirikan rumah produksi sendiri.

Kalau punya uang dan tak ingin terlalu repot, Anda bisa langsung menjadi pengusaha dengan membeli waralaba (franchise) produk/jasa terkenal yang sudah terbukti sukses. Dengan semakin derasnya arus barang (baik lokal maupun dari mancanegara), bisnis keagenan dan distribusi pun sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja.

Dalam perjalanannya, seperti halnya dalam kehidupan yang lain, para wirausaha pun dihadapkan pada banyak jebakan dan godaan. Salah satu sindrom yang sering muncul adalah euforia sukses. Karena telah membuktikan diri sukses, dorongan untuk mengejar sukses-sukses yang lain pun sering sedemikian menggebu sehingga mengabaikan kemampuan riilnya. Banyak contoh pengusaha yang awalnya maju pesat berkat bisnisnya yang berkembang sangat bagus, tiba-tiba limbung lalu terjungkal gara-gara terlalu ekspansif ke bidang-bidang baru yang belum begitu dikuasainya. Jadi, hati-hatilah. Laju boleh cepat tapi ritme hendaknya tetap terjaga.

Yang jelas, gairah menuju entrepreneurial society ini perlu disambut hangat. Sebab, sumbangan pengusaha kecil dan menengah terhadap perekonomian nasional — seperti sudah sangat kerap didengung-dengungkan — tak perlu disangsikan lagi. Terutama, dalam hal penyediaan lapangan kerja dan andilnya dalam membangun struktur perekonomian nasional yang sehat. Karena itu, sudah saatnya pemerintah (khususnya pemda) makin terpacu untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi munculnya para wirausaha baru. Bentuknya bisa macam-macam, antara lain ketersediaan kredit yang memadai bagi small and medium enterprises, penyaluran dana BUMN ke sasaran yang tepat, tidak membebani pajak secara tidak proposional, dan lain sebagainya.

KINI ROADSHOW THE POWER KEPEPET HADIR DI SOLO 4 Agustus 2009 di Auditorium Mohammad Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), DAPATKAN HARGA SPESIAL UNTUK PARA KOMUNITAS ENTREPRENEUR DAN WIRAUSAHA MUDA HANYA Rp. 125.000 SEBELUM Tgl 2 Agustus 2009 CP: EMMA 081575003133

Jumat, Juli 17, 2009

Biarkan Roda Kehidupan Terus Berputar

Salah satu frase paling populer dilingkungan kita berbunyi;"belajar
sepanjang hayat." Jika kita terlalu berfokus kepada pelajaran
formal, tentu frase itu tidak akan relevan. Namun, jika kita meyakini
bahwa proses belajar itu bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja,
maka kita tidak akan pernah kehilangan momentum untuk bisa belajar
dan meningkatkan diri. Tetapi, apakah proses belajar itu bisa
dilakukan dalam 'situasi apapun'? Kelihatannya memang demikian. Dalam
situasi sulit sekalipun? Betul. Sesulit apapun? Nampaknya begitu.

Saya teringat dengan sepeda pertama yang saya miliki dimasa kecil.
Ketika mendapatkan sepeda itu, saya belum benar-benar bisa bersepeda.
Sehingga ketika sepeda itu tiba dirumah, pada awalnya saya hanya bisa
menatapnya saja. Rasa senang dan takut bercampur aduk. Lalu,
berkembanglah itu menjadi antsusiasme dan kenekatan. Antusias karena
senang, nekat karena sebenarnya belum bisa bersepeda. Walhasil, hal
paling mudah dikenang dari masa-masa awal belajar bersepeda itu
adalah ketika sepeda saya tidak bisa dikendalikan hingga menabrak box
penjual rokok dipinggir jalan. Lecet disikut kiri kanan, ditambah
omelan dari sang pedagang tidak bisa menghentikan kenekatan itu.
Diulangi lagi. Dan ndilalah, lha kok setelah nabrak itu saya menjadi
lancar bersepeda.

Saya yakin, anda memiliki pengalaman serupa itu ketika belajar
bersepeda. Dan sekarang, kita semua sudah sangat mahir melakukannya.
Cobalah anda bayangkan; apa jadinya kita seandainya dulu, kita
langsung berhenti setelah terjatuh? Tentu kita tidak akan pernah
mahir naik sepeda. Mengapa? Karena setelah kejatuhan yang menyakitkan
itu, kita tidak mau mencoba memulainya kembali.

Menurut pendapat anda, apakah hidup juga demikian? Kelihatannya iya,
ya. Dalam hidup pun, kadang kita terjatuh. Kita merasa sakit fisik.
Sakit perasaan. Luka di badan. Dan luka kehormatan. Dan, seperti
bersepeda tadi; seandainya kita berhenti setelah mengalami jatuh dan
luka-luka itu, mungkin kita tidak akan terampil lagi dalam mengarungi
hidup.

Dalam dunia nyata, kita menyaksikan betapa banyak orang yang benar-
benar terhenti oleh kegagalan hidup. Oleh jatuhnya bisnis mereka.
Oleh berakhirnya kontrak kerja mereka. Dan setelah bertahun-tahun
kemudian, mereka terus terkurung oleh perasaan marah dan kecewa.
Lantas menumpahkan kemarahan itu kepada tindakan-tindakan yang kurang
produktif, sehingga akhirnya mereka benar-benar kehilangan makna
hidup. Padahal, mereka adalah orang-orang yang memiliki potensi diri
yang begitu tinggi.

Dalam dunia nyata, kita juga menyaksikan betapa banyak orang yang
begitu gigih dan tidak membiarkan dirinya dihentikan oleh cobaan
hidup yang berkali-kali menimpanya. Ketika bisnisnya jatuh, mereka
bangun lagi. Jatuh lagi, bangun lagi. Itulah sebabnya mereka tidak
menyebut bisnisnya 'jatuh', melainkan 'jatuh-bangun'. Artinya, ketika
terjatuh pun, mereka masih berusaha bangun lagi. Ketika perusahaan
tempat mereka bekerja berkata;'we are sorry to tell you that we
cannot keep you stay with us.....' tentu mereka kecewa. Tetapi,
mereka tidak berhenti pada 'kecewa', karena segera setelah itu mereka
meneruskan hidup dengan melakukan apa saja untuk memastikan roda
kehidupannya terus berputar. Sehingga, meskipun mereka telah
kehilangan pekerjaan itu; mereka menemukannya kembali. Bagaimana jika
dengan semua usaha yang dilakukannya, mereka tidak berhasil
menemukannya kembali? Mereka belajar sesuatu dari
ketidakberhasilannya. Lalu mereka membuat pekerjaannya sendiri.
Sehingga selalu ada pekerjaan yang bisa menjaga diri mereka tetap
produktif.

Bagaimana mereka bisa setangguh itu? Sederhana; mereka percaya bahwa
bahwa hidup selalu menyembunyikan pelajaran berharga. Dari perjalanan
hidup mereka menemukan pelajaran untuk melanjutkan hidup. Dan, ketika
secara konsisten mereka melakukan itu, mereka mendapati roda
kehidupan terus berjalan. Dan semakin hari, mereka semakin terampil
menjalaninya.

Demikianlah kehidupan, biarkanlah terus berputar. Lakukanlah yang terbaik meskipun
yang terburuk terjadi. Dengan memperbanyak ikhtiar dan syukur, niscaya
Allah SWT kan melimpahkan segala nikmat dan karunianya. Amin...

Stop Mencari Alasan Atas Kegagalan Yang Kita Peroleh

Jika dicermati lebih jauh dalam keseharian kita entah di pekerjaan, lingkungan, atau dimanapun
kita berada, tentu kita mengenal dengan baik sebuah kata bernama "GAGAL". Di saat kita tidak
mendapatkan sesuatu yang kita inginkan atau tidak mampu melakukan sesuatu, dengan tegas kita
katakan itu adalah sebuah kegagalan. Ribuan bahkan jutaan alasan kita cari dan temukan untuk
pendamping kata kegagalan meski diawal kita hanya menggangap tuk sekedar penghapus kecewa
atas ketidak berhasilan tersebut.
Namun, yang namanya alasan tetaplah alasan yang tiada berubah menjadi keberhasilan. Bahkan
yang lebih parah kita menjadikannya setara dengan pengingkaran diri yang semakin banyak kita
sampaikan semakin banyak pula pengingkaran pada diri kita. Sebenarnya hal ini akan membuat jurang
pemisah kita dengan puncak keberhasilan yang ingin kita gapai. Alasan adalah pengingkaran diri
yang membuat kekuatan kita perlahan terkulai tak berdaya. Belajarlah untuk menerima kegagalan,
berhentilah mencari alasan, dan mulailah bergegas meraih keberhasilan dengan pijakan pelajaran
kegagalan yang kita peroleh.
Kegagalan ibarat jutaan butiran pasir di lumpur yang tersembunyi kilauan emas permata yang
ditimba dengan tiada lelah dan jemu oleh seorang pekerja tambang. Jika kita terus berusaha dan
tekun mencari perbaikan di sela-sela kesulitan dan kerumitan, dan tegas menyingkirkan duri-duri
alasan niscaya kita akan temukan sinar kesempatan. Dengan kata lain, mencari alasan sama dengan
kita membuang pasir dan emas yang terkandung di dalamnya. Simaklah seperti kalimat bijak di
bawah ini :
"Bersahabatlah dengan kegagalan. Teruslah maju dan buatlah kesalahan sebanyak mungkin karena
disitulah kita akan menemukan kesuksesan - di penghujung jalan"
"Kita tidak belajar dari kesuksesan, kita belajar dari kegagalan. Masa sulit dan menderita adalah waktu
untuk belajar"
Cobalah untuk memahami bahwa sebenarnya TIADA KEGAGALAN MELAINKAN MASUKAN atau istilahnya
"There''s no failure, only feedback" dengan begitu mata pikiran lebih terbuka untuk mencari cara-cara
baru, pendekatan-pendekat an baru yang efektif TANPA MENGGANTI TUJUAN YANG TELAH KITA BUAT,
meningkatkan kemampuan untuk mencapai keberhasilan yang kita inginkan, dan yang terpenting adalah
meningkatkan HUBUNGAN BAIK DENGAN ORANG LAIN karena memang kebehasilan yang kita peroleh
tentunya melalui orang lain, bukan!

Have a positive day!
Salam Penuh Syukur
Emma

Rumput Tetangga

Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di
pekarangan sendiri.

Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki.
Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi.

Bersyukurlah !
Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu yang kamu
inginkan .
Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan?

Bersyukurlah !
Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu .
Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar .

Bersyukurlah !
Bersyukurlah untuk masa-masa sulit .
Karena Di masa itulah kamu tumbuh …

Bersyukurlah !
Bersyukurlah untuk keterbatasanmu .
Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang .

Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru .
Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu .

Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat .
Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga .

Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih .
Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan .

Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal baik…
Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan
masa surut…
Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif …
Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan
menjadi berkah bagimu …

Kamis, Juli 02, 2009

Indahnya Kesulitan

Ada seorang teman mengirimkan email. Bertanya kepada saya, apa makna kesulitan bagi saya? Kemudian saya menjelaskan kepadanya bahwa kesulitan adalah jalan menuju kebahagiaan. Jika kita mampu menyelesaikan setiap kesulitan hidup kita maka kita bisa menemukan kebahagiaan, itulah indahnya sebuah kesulitan, begitu jawab saya kepada teman itu.

Imam Gazali dalam Ihya `Ulumuddin mengatakan bahwa setiap kali target ditingkatkan maka jalannya menjadi sulit, kendalanya banyak dan dibutuhkan waktu lebih lama, kullama zada al mathlub sho`uba masalikuhu wa katsura `aqabatuhu wa thala zamanuhu. Jadi tingkat kesulitan berhubungan dengan tingkat target. Jika orang ingin sekedar senang dalam hidup, maka ia dapat mencari kesenangan instan, pergi ke tempat hiburan, berfoya-foya dan berpesta pora. Tetapi jika seseorang ingin meraih kebahagiaan, maka ia justeru harus siap menderita menghadapi kesulitan, melupakan kesenangan jangka pendek.

Kita sebagai makhluk yang didesain oleh Allah SWT dengan sempurna, memiliki akal sebagai alat berfikir, hati sebagai alat memahami, nurani sebagai alat interospeksi, syahwat sebagai penggerak tingkah laku dan hawa nafsu sebagai tantangan. Kesemuanya itu dirancang untuk menghadapi medan kehidupan yang sulit. Dengan akal kita bisa memecahkan masalah yang sulit, dengan hati kita bisa menerima kenyataan yang pahit, dengan nurani kita bisa mundur selangkah demi memperbaiki diri, dengan syahwat membuat kita dinamis mencari dan dengan hawa nafsu kita menjadi tertantang untuk mampu mengendalkan diri.

Kita di satu sisi memang menyukai stabilitas dan kenyamanan hidup, tetapi di sisi lain kita juga menyukai kesulitan. Kita tidak selalu lari dari kesulitan, sebaliknya justeru menantang kesulitan. Jika dalam kehidupan sehari-hari hidup selalu stabil dan nyaman tanpa menjumpai kesulitan, maka dibuatlah stimulasi agar orang menaklukkan kesulitan buatan. Mahasiswa berlomba naik tebing buatan (wall climbing), pembalap mobil mencari medan berlumpur, yang berperahu mengikuti arum jeram, setiap agustusan orang ramai-ramai memanjat pohon pinang yang dilumuri olie, yang sudah punya dua kaki justeru berlomba lari dalam karung. Pokoknya banyak sekali kesulitan yang sengaja dibuat untuk ditaklukkan, mengapa? karena kita memang memiliki tabiat tertantang. Kesulitan buatan pada umumnya hanya melahirkan kesenangan, yakni senang menjadi juara, tetapi belum tentu sampai kepada kebahagiaan. Kesusahan biasanya menambahi kesulitan, tetapi tidak semua kesulitan membuat susah.

Adapun kebahagiaan biasanya merupakan buah dari ketabahan menghadapi kesulitan panjang yang bersifat alamiah dalam kehidupan. Itulah maka hakikat kebahagiaan hidup berumah tangga biasanya baru diperoleh setelah kakek nenek, yakni ketika menyaksikan anak cucu sebagai generasi penerusnya hidup sukses dan terhormat.

Kesulitan juga harus dibedakan antara analisa dan perasaan, antara kesulitan teknis dan merasa sulit. Ada hambatan yang menurut analisa teknis masuk kategori sangat sulit dan berat, tetapi ada orang yang memandangnya ringan-ringan saja. Kenapa? karena ia merasa tertantang untuk dapat menaklukkan kesulitan dan ia menyadari bahwa kesulitan itu merupakan proses mencapai kebahagiaan. Ia tidak merasa berat dan sulit ketika menghadapi kesulitan karena ia selalu membayangkan buah kebahagiaan yang akan dipetiknya, seperti seorang petani yang belepotan lumpur di sawah, ia tidak merasa risih dengan lumpur karena ia membayangkan panennya nanti. Sedangkan merasa sulit merupakan respon psikologis terhadap problem dan perasaan itu berhubungan dengan tingkat kapasitas kejiwaan yang bersangkutan.

Saat Kenyataan di Luar Keinginan

Seringkali kita merasa bahwa hidup ini tidak adil, ketidakadilan ini bermula saat kenyataan yang kita hadapi tidak sesuai dengan keinginan dan harapan kita.

Keinginan lahir dari cita-cita atau bisa juga merupakan rencana hidup kita seperti visi dan misi hidup, dan kenyataan merupakan sesuatu yang kita alami, harus dihadapi, tidak bisa dihindarkan dan diabaikan.

Kenyataan yang pahit , terasa begitu nyata seperti gunung es tatkala kita berada di atas kapal laut yang tak terhindarkan harus menabrak, seberapa piawainyapun sang nakhoda... Dan seseorang merasa hidup ini lebih tidak adil saat ikhtiar dan doa pun sudah dipanjatkan beriringan dengan kepasrahan mendalam.

Kekecewaan bertumpuk-tumpuk, seperti awan kelam yang menggulung tatkala akan hujan deras membawa banjir dan longsor. Sebelum menghadapinyapun kita sudah takut, karena imajinasi kita tentang kekelaman yang kita akan hadapi sudah tertancap dalam pikiran, oh hari esok rasanya berat, oh entah kepahitan apa lagi yang akan menjemput jiwa. Dan benarlah saatnya tiba kita begitu rapuh, lemah, terkulai, kesesakan tatkala bangun pagi menjadi rutinnya kehidupan.

Saat-saat seperti itu yang menguatkan saya adalah perkataan Allah SWT dalam Al-Baqarah ayat 216, bahwa sesuatu yang terasa tidak baik atau kita membencinya, bisa jadi itu adalah hal yang baik untuk kita dan sebaliknya bila kita merasa sesuatu itu baik untuk kita bisa jadi amat buruk untuk kita, karena hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui.

Untuk beberapa individu memang hal ini terasa klise, tapi memang setelah dijalani inilah kenyataannya. Kita tidak akan pernah mengetahui sesuatu itu baik atau buruk disaat kita belum melalui nya dan merasakan hikmah atau arti sesungguh nya dari yang kita alami.

Saat sekarang ini akan terasa mudah untuk mengatakan bahwa orang lain tidak akan pernah mengerti apa yang kita rasakan dan mereka hanya bisa memberikan justifikasi terhadap kenyataan pahit hidup yang kita alami, memang lebih mudah untuk menghindari nasihat-nasihat yang terasa menghakimi dibandingkan dengan berkontemplasi atau merenung sejenak apakah memang nasihat itu merupakan solusi untuk masalah kita. Lingkaran setan ini yang terus mengelilingi kita disaat hidup terasa begitu pahit, yaitu kita mendapatkan kenyataan tidak sesuai dengan keinginan/pengharapan lalu dengan mudahnya kita menepis pertolongan orang dan menjauh dari sang Khalik.

Percaya atau tidak, bahwa di hidup ini ada mukjizat, sesuatu yang dikira atau dinalar tidak masuk akal namun terjadi. Terkadang hal ini terjadi di saat kita merasa sudah lelah bergulat dengan hidup, namun kita masih memiliki secercah harapan kepada Allah SWT, disaat kita merasa tidak ada lagi orang yang perduli terhadap kegetiran hidup yang kita alami, namun kita masih bisa bersabar untuk mendapatkan bantuan Allah, La-Haula Walla Quwata Illa Billahil Alliyil Adzim, tiada pertolongan dan daya upaya yang datang selain dari Allah. Kita jangan takut akan suatu masalah tapi kita harus takut jika kita tidak mendapatkan pertolongan dari Allah SWT dalam mengahadapi masalah.

Saat masalah dirasa telah menggunung, dan terlihat seolah tidak mungkin ada jalan keluarnya. Mulai berbaik sangkalah kepada Allah SWT bahwa semua ini diciptakan berpasang-pasangan. Ujung pelangi memiliki ujung pelangi yang lain, embun pagi terasa indah bila dipasangkan dengan pagi hari begitu juga dengan kesedihan dipasangkan dengan kebahagiaan, ini sudah merupakan janji Allah SWT.

Begitu juga dengan masalah, memang Allah pasangkan dengan doa, karena bila ditilik lebih jauh doa itu erat kaitannya dengan sabar dan sholat. Di dalam kesabarannya dalam menghadapi cobaan dan ujian, seseorang selalu memanjatkan doa nya kepada Allah SWT. Bentuk doa yang paling hakiki ialah sholat, yang di dalamnya terdapat ribuan bentuk zikir atau mengingat Allah SWT.

Disayangkan banyak orang yang menganggap remeh kekutan dari doa, doa itu sangat dahsyat, doa merupakan bentuk kepasrahan dati diri manusia di hadapanNya, doa merupakan komunikasi langsung yang mendekatkan jarak antara hamba dengan PenciptaNya, doa merupakan bentuk pinta dari kita terhadap Yang Maha Dipinta.

Manusia seringkali merasa sibuk atau mungkin disibukkan dengan logika berpikir rasional nya, bahwa doa itu hanya pelengkap dari usaha kita, doa merupakan hal yang tidak masuk di akal bila dilihat dari kemampunannya menyelesaikan masalah.

Bila dihayati doa itu terasa nikmat bila dikemas dengan kepercayaan yang mendalam terhadap kekuatan dari doa, Allah SWT begitu menyukai hambaNya yang berdoa di setiap saat nya, hanya untuk meminta ditunjukkan bus mana yang seharusnya diambil untuk menghindari macet sampai ke doa pilihan pasangan hidupnya. Karena memang selayaknya itulah posisi pentingnya Allah SWT dalam kehidupan kita.

Setelah tangisan terasa sudah mengering, saat terasa keinginan untuk mengakhiri hidup sudah mengkungkung, ingatlah bahwa daun yang jatuh saja itu atas ijin Allah SWT, apalagi insan manusia yang dijadikanNya khalifah di muka bumi ini, pasti telah diatur skenario hidupnya. Wajar memang bila kesedihan mendera kita yang amat sangat, namun apakah kita pernah meminta untuk”dipeluk”oleh Allah SWT dalam rintihan doa-doa kita, dipeluk oleh lindungan dan pertolonganNya untuk menghindari keputusasaan yang sering menghampiri kita?

Terkadang kita merasa “pelukan” yang berarti dan bisa dirasakan hanya datang dari manusia, sedangkan”pelukan”yang terasa memeluk kita dari perbuatan keputusasaan, yang begitu tulus dan tidak minta untuk “dipeluk” kembali hanya pelukan dari Allah SWT, dan yang harus kita lakukan untuk mendapatkan pelukan yang tulus dan begitu menghangatkan jiwa, hanyalah memintanya lewat doa-doa dan tangisan rintihan kita memohon pelukanNya, hanya itu...

Sehingga semoga secercah pemikiran dan pengalaman di atas bisa menumbuhkan perasaan bahwa kepedihan hidup dialami semua orang, bahwa kita tidak sendirian, kenyataan tidak sesuai dengan keinginan adalah hal yang wajar kita alami, kebersamaan dan berbagi rasa semoga bisa menjadi solusi untuk menghadapi kesedihan, bukan berlarut dengannya.

Optimisme harus kita kobarkan dalam jiwa, yang terkadang meredup oleh kerasnya badai, dan pondasi optimisme itu kita tancapkan pada keyakinan bahwa Allah selalu bersama kita, bantuannya akan selalu datang pada mereka yang meminta.

Jumat, Juni 12, 2009

Menguatkan Cinta

Dalam kehidupan kita hampir semua yang ada pada diri kita berbahan bangunan penuh cinta. Ketika kita lahir dari sebuh pelukan ayah dan ibu yang dilandasi dengan cinta. Begitu kita minum, ibu menyusui dengan penuh cinta untuk sang buah hati. Banyak ayah yang membungkus makanannya kala teringat buah hatinya. Bahkan alampun menyediakan makanan dan minuman untuk kita dengan penuh cinta.

Perilaku kehidupan seperti siklus Sunatullah atau hukum Alloh pada alam. Disaat Matahari menyinari bumi membawa kehangatan tubuh. Disaat malam tiba langit dibertabur bintang, mengantarkan kita untuk beristirahat ke peraduan. Sama dalam siklus kehidupan kita. Disaat kebahagiaan hadir kita mudah tertawa dan disaat penuh kedukaan kitapun menangis. Semua datang silih berganti.

Maka saya teringat satu hadis Nabi SAW yang s'al-Mukminu lil mukmini kal bun-yaani yasyuddu ba'dhuhu ba'dhaa.' artinya, orang mukmin dengan mukmin lainnya bagaikan bangunan yang saling menguatkan antara satu dengan yang lainnya (HR. Mutafaqun 'Alaih).

Makna pesan hadis ini mengajak kita agar kita menjadi orang yang menguatkan cinta bagi saudara-saudara kita yang sedang dirundung duka atau penderitaan. Kita bagaikan bangunan satu sama lain. Menguatkan berarti saling mengokohkan bangunan kehidupan kita. Jika kehidupan kita berbahan bangunan cinta, bukankah sudah seharusnya kita juga menguatkan cinta bagi sesama? Sebab cinta anda adalah diri anda yang sesungguhnya.

Kemarin, Hari Ini, dan Esok

Hari ini adalah hari esok yang kucemaskan kemarin
Dan hari ini cerah sekali,
Hingga aku bertanya-tanya mengapa aku mencemaskan hari ini kemarin
Maka hari ini aku tidak akan mencemaskan esok
Lagi pula, mungkin tidak akan ada esok
Maka hari ini aku akan hidup seolah esok tak ada
Dan aku akan melupakan hari kemarin

Hari ini adalah hari esok yang kurencanakan kemarin
Dan hampir semua rencanaku untuk hari ini tidak
berjalan seperti yang kukira kemarin
Maka hari ini aku akan melupakan esok dan aku akan
merencanakan hari ini
Tetapi tidak terlalu habis-habisan
Hari ini aku akan berhenti untuk memetik sekuntum mawar
Aku akan mengatakan kepada orang yang kucintai
betapa aku mencintainya
Aku akan berhenti merencanakan esok dan berencana
untuk menjadikan hari ini hari terbaik dalam hidupku

Hari ini adalah hari esok yang kutakutkan kemarin
Dan hari ini ternyata tidak ada yang harus ditakutkan
Maka hari ini akan kuenyahkan rasa takut akan hal-hal
yang tak kuketahui
Aku akan merangkul yang tidak kuketahui itu sebagai
pengalaman belajar yang penuh dengan kesempatan seru
Hari ini, tidak seperti kemarin, aku tidak akan menakutkan esok


Hari ini adalah hari esok yang kuimpikan kemarin
Dan sebagian mimpi yang kuimpikan kemarin jadi kenyataan hari ini
Maka hari ini aku akan terus memimpikan esok
Dan mungkin lebih banyak lagi mimpi yang kuimpikan
Hari ini akan jadi kenyataan esok

Hari ini adalah hari esok yang tujuannya kutetapkan kemarin
Dan aku mencapai sebagian tujuan itu hari ini
Maka hari ini aku akan menerapkan tujuan yang
sedikit lebih tinggi untuk hari ini dan esok
Dan jika esok ternyata seperti hari ini
Aku pasti akan mencapai semua tujuanku suatu saat nanti!


Source : Buku Satu Tiket ke Surga karya Zabrina A. Bakar

Rabu, Maret 11, 2009

Top 10 Strange Phenomena of the Mind

Top 10 Strange Phenomena of the Mind

1. Deja vu

Deja vu adalah pengalaman tertentu akan sesuatu yang sedang berlangsung di mana anda sudah mengalaminya atau melihat situasi baru itu sebelumnya - anda merasa seolah-olah peristiwa telah terjadi atau sedang mengulanginya. Pengalaman itu biasanya disertai oleh perasaan yang kuat seperti sudah mengenal dan suatu perasaan berupa kengerian, asing, atau aneh. Pengalaman "yang sebelumnya" ini biasanya berhubungan dengan mimpi, tetapi kadang-kadang ada suatu perasaan pasti bahwa itu sudah terjadi di masa lalu.

2. Deja Vecu

Deja Vecu (Dibaca deya vay-koo) adalah apa yang dialami banyak orang ketika mereka berpikir sedang mengalami deja vu. Deja vu adalah perasaan telah melihat sesuatu sebelumnya, sedangkan deja vecu adalah pengalaman setelah melihat suatu peristiwa sebelumnya, tapi hanya di dalam detil yang besar - seperti mengenali bau-bauan dan bunyi-bunyian. Hal ini juga biasanya disertai oleh suatu perasaan yang sangat kuat akan pengetahuan sesuatu yang akan datang kemudian. Pengalaman yang pernah terjadi - tidak hanya mengenal apa yang akan datang berikutnya - tetapi juga mampu mengatakan kepada orang di sekitar apa yang akan datang itu, dan biasanya itu adalah benar. Ini sangat aneh dan sensasi yang tidak bisa dijelaskan.

3. Deja Visite

Deja Visite adalah pengalaman yang hanya sedikit orang mengalaminya di mana melibatkan suatu pengetahuan gaib akan suatu tempat yang baru. Sebagai contoh, anda mungkin pernah mengetahui jalur jalan di suatu kota yang baru anda datangi atau pemandangannya meskipun tidak pernah ke sana sebelumnya, dan anda yakin mustahil mempunyai pengetahuan tentang itu. Kalau Deja Visite tentang hubungan-hubungan geografis dan ruang, selagi Deja Vecu adalah tentang kejadian-kejadian sementara waktu.

Nathaniel Hawthorne menulis tentang sebuah pengalaman seperti ini di dalam bukunya "Our Old Home" di mana dia mengunjungi sebuah benteng yang sudah hancur dan mempunyai pengetahuan lengkap mengenai denah tata letaknya. Ia kemudiannya mampu melacak pengalaman itu dalam sebuah puisi karangan Alexander Pope yang dibacanya beberapa tahun kemudian. Puisi itu menggambarkan keadaan benteng itu dengan akurat persis seperti yang diketahuinya.

4. Deja Senti

Deja Senti adalah fenomena akan sesuatu yang pernah dirasakan. Hal ini eksklusif sebuah fenomena kejiwaan dan jarang menetap di dalam ingatan anda setelah itu. Di dalam kata-kata dari orang setelah mengalaminya adalah: "Apa yang menjadi perhatian adalah apa yang sudah diperhatikan sebelumnya, dan sungguh sudah dikenal, tetapi sudah dilupakan untuk sementara waktu, dan sekarang merasa puas seakan-akan hal itu telah diingat kembali.

Kemampuan mengingat itu selalu dimulai dengan suara orang lain, atau oleh perkataan dari pikiranku sendiri, atau dengan apa yang kubaca dan perkataan jiwa. Aku pikir selama keadaan tidak normal aku berkata-kata secara umum beberapa kalimat sederhana seperti ‘Oh, ya. Aku mengerti’, ‘Tentu saja, aku ingat’, dan lain-lain, hanya satu atau dua menit kemudian aku dapat mengingat kembali semuanya, dengan tidak memerlukan kata-kata maupun pemikiran yang dinyatakan dengan lisan untuk menimbulkan ingatan. Aku hanya mendapatkan bahwa perasaan itu serupa dengan apa yang sudah kurasakan sebelumnya di dalam kondisi tidak normal seperti itu.”

Anda berpikir baru saja mengucapkannya, tetapi anda juga menyadari bahwa sesungguhnya tidak mengucapkan suatu kata pun.

5. Jamais Vu

Jamais vu (tidak pernah melihat) digambarkan sebagai sebuah situasi sudah pernah dikenal tapi tidak bisa mengenali. Hal itu sering dianggap sebagai kebalikan dari deja vu dan menimbulkan perasaan ngeri dan takut. Anda tidak mengenali sebuah situasi meskipun anda mengetahui secara rasional bahwa anda telah berada di dalam situasi itu sebelumnya. Secara umum dapat dijelaskan ketika seseorang beberapa saat tidak mengenali seseorang, kata, atau tempat yang sebetulnya sudah diketahuinya. Ini menjadikan orang percaya bahwa jamais vu merupakan sejenis gejala dari kelelahan otak.

6. Presque Vu

Presque vu sering diungkapkan dengan kata-kata, "serasa sudah di ujung lidah" - merupakan perasaan yang kuat bahwa anda akan mendapatkan petunjuk atau ilham akan apa yang terlupa, tapi tidak pernah datang. Istilah "presque vu" artinya "hampir melihat". Sensasi presque vu dapat sangat mengacaukan perasaan dan pikiran, dan seringkali orang sudah tidur dibuatnya.

7. L’esprit de l’Escalier

L'esprit de l'escalier (lelucon di tangga rumah) adalah rasa untuk berpikir suatu komentar balasan yang cerdas ketika hal itu sudah terlambat untuk disampaikan. Ungkapan itu dapat digunakan untuk menguraikan tentang komentar balasan yang cepat terhadap penghinaan, atau setiap komentar pintar dan jenaka, walaupun kedatangannya sudah terlambat dan tidak berguna lagi diumpamakan kita berpikir ketika sudah berada di atas tangga meninggalkan suatu kejadian. Sebuah kata dari bahasa Jerman “treppenwitz” digunakan untuk maksud yang sama.

Ungkapan yang terdekat di dalam bahasa Inggris untuk menguraikan situasi ini adalah "being wise after the event” atau menjadi bijaksana setelah kejadian. Peristiwa itu biasanya disertai oleh perasaan penyesalan karena tidak terpikirkan sebelumnya untuk memberikan komentar balasan yang cepat di saat diperlukan. Tapi mungkin lebih bijaksana kalau kita berpikir bahwa balasan itu mungkin bisa merunyamkan hubungan. Tuhan menyintai orang yang sabar dan menahan diri.

8. Capgras Delusion

Capgras delusion adalah fenomena di mana seseorang percaya bahwa sahabat karib atau keluarganya sudah berganti identitas seperti seorang penipu. Hal ini berhubungan dengan kepercayaan kuno bahwa bayi-bayi telah dicuri dan digantikan oleh peri penculik anak dalam dongeng-dongeng di abad pertengahan, seperti juga khayalan modern mengenai makhluk asing atau alien yang mengambil alih tubuh dari orang-orang di bumi untuk dijadikan sekutu mereka. Khayalan ini ditemukan paling umum pada pasien berpenyakit jiwa, tetapi tidak menutup kemungkinan itu juga sudah mengacaukan pikiran anda.

9. Fregoli Delusion

Fregoli Delusion adalah fenomena otak yang jarang terjadi, di mana seseorang mempercayai bahwa orang-orang yang berbeda, sesungguhnya adalah orang yang sama yang sedang menyamar. Hal itu sering dihubungkan dengan paranoid dan kepercayaan bahwa orang yang menyamar itu sedang berusaha untuk menganiaya dirinya. Kondisi itu diberi nama seperti aktor Italia, Leopoldo Fregoli yang terkenal dengan kemampuannya untuk merubah diri secara cepat selama penampilannya aktingnya. Laporan pertama di 1927 dalam sebuah studi kasus pada seorang wanita berusia 27 tahun yang percaya dia sedang dianiaya oleh dua yang aktor yang sering dilihatnya di sebuah teater. Dia percaya kalau orang-orang ini "mengejarnya terus-menerus dengan berubah wujud seperti orang-orang yang dikenalnya”.

10. Prosopagnosia

Prosopagnosia adalah fenomena di mana seseorang tidak mampu mengenali wajah-wajah orang atau obyek yang seharusnya sudah dikenal. Orang-orang yang mengalami kekacauan ini biasanya mampu menggunakan perasaan lainnya untuk mengenali orang-orang, seperti bau parfum seseorang, bentuk atau gaya rambut, suara, atau bahkan gaya berjalan mereka. Suatu kasus yang klasik dari kekacauan ini dimuat dalam sebuah buku yang terbit tahun 1998 dan pernah ditampilkan dalam bentuk opera Michael Nyman berjudul "The man who mistook his wife for a hat” atau orang yang keliru akan istrinya karena topinya.

Believe it or not?

Rabu, Maret 04, 2009

Penyakit Hati

PENYAKIT HATI

Dalam Islam, suci dan kotornya hati memiliki arti yang sangat penting. Hati yang suci dan hati yang kotor ikut menentukan tingkat keberimanan seseorang. Sebuah ungkapan yang sangat terkenal dari Rasulullah berbunyi:

“Iman seorang hamba tidaklah lurus sebelum lurus hatinya. Dan tidaklah lurus hatinya sebelum lurus lisannya.” Kalau hati seseorang kotor, atau bepenyakit, maka imannya menjadi menipis. Sementara kalau hati bersih, atau sehat, maka imannya menguat.

Tulisan yang banyak merujuk pada pandangan Ibnu Qayyim al-Jauzy ini akan mengungkap bagaimana tanda-tanda penyakit hati, sebab-sebab penyakit hati, dan upaya penyembuhannya.


Tanda-tanda Penyakit Hati:

Pada dasarnya ada dua tanda penyakit hati. Pertama, tidak merasa sakit dan tidak merasa menyesal atas dosa-dosa yang diperbuat dan tidak mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Contonya adalah memakan uang rakyat tanpa merasa bersalah, menculik, menjarah, mengambil hak orang lain dengan tenang dan tanpa perasaan berdosa. Bahkan, kadang seseorang merasa bangga atas “prestasinya” melakukan sejumlah perbuatan dosa yang sesungguhnya sangat menjijikkan (misalkan: seorang laki-laki bangga telah menggauli sejumlah wanita dari Eropa, Afrika, Arab, Jepang, pribumi, dan sebagainya). Ada pula yang berbicara lantang tentang kebenaran walaupun dirinya sendiri menyimpang dari jalan kebenaran itu tanpa perasaan berdosa.

Kedua, condong kepada santapan ruhani yang mudharat (buruk) dan menghindari santapan ruhani yang bermanfaat (baik). Saat ada panggilan atau anjuran untuk mengikuti cara berpikir atau cara berperilaku yang buruk, mereka cepat dalam meresponnya. Sementara bila ada anjuran yang dapat menjadikan mereka lebih tinggi kualitas pribadinya, mereka cenderung menolaknya.

Sebab-sebab Penyakit Hati:

Tanda-tanda penyakit di atas terjadi karena ada beberapa sebab. Penyebab penyakit hati pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu kata-kata iseng, memandang sesuatu secara berlebihan, makan secara berlebih-lebihan, dan bergaul secara bebas.

Pertama, kata-kata iseng yang tidak berguna. Kata-kata iseng sangat mudah kita ucapkan dengan harapan orang menjadi tertarik dengan kata-kata kita. Padahal kata-kata iseng dapat menyebabkan tidak lurusnya hati manusia. Sebuah hadis yang disampaikan Anas bin Malik radhiyallahu anhu mengungkapkan bahwa Rasulullah bersabda: “Iman seorang hamba tidaklah lurus sebelum lurus hatinya. Dan tidaklah lurus hatinya sebelum lurus lisannya.”

Pembicaraan-pembicaraan yang tidak berguna menyebabkan hati menjadi menurun kualitasnya. Abdullah bin Umar radhiyallahu anhu berkata: “Jangan kalian memper-banyak ucapan selain dzikrullah, karena banyak omongan itu menyebabkan kesatnya hati. Dan bahwa manusia yang paling jauh dari Allah Azza wa jalla adalah manusia yang berhati kesat kasar.” Maka, dapat disimpulkan bahwa kata-kata iseng dapat menyebabkan hati rentasng terhadap penyakit.

Kedua, memandang hal yang semestinya tidak dipandang. Di dunia ini ada hal-hal yang seharusnya dipandang, ada pula yang sebaiknya dipandang, di samping ada pula yang tidak boleh dipandang. Orang bijak mengatakan: “Antara hati dan mata ada tali penghubung. Bila mata rusak, maka rusaklah hati dan menjadikannya seperti keranjang sampah berisi tumpukan sampah dan macam-macam kotoran.” Pemandangan-pemandangan yang buruk memiliki pengaruh terhadap hati manusia. Kalau yang dipandang adalah hal-hal yang berbau pornografis, kekerasan (violence), pengrusakan (vandalism), dan agresivitas, maka hal-hal demikian dapat menyebabkan hati menjadi rusak kualitasnya. Sebagai contoh, kalau seseorang banyak menonton tontonan kekerasan, maka orang ini akan kehilangan kepekaan terhadap kekerasan. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa paparan kekerasan yang berulang-ulang dapat menyebutnya ada penumpulan emosi yang selanjutnya mempengaruhi kemampuan empati terhadap penderitaan korban dalam kehidupan nyata dan menurunkan kesiapan untu menolong. Dalam hal seperti ini, ahli psikologi menyebutnya sebagai desensitisasi (desensitization). Dalam suatu eksperimen (Thomas dkk, 1977) ditemukan bahwa anak-anak dan mahasiswa menjadi tidak peka lagi terhadap penderitaan akibat akibat agresi dan kekerasa setelah menonton drama polisi yang penuh kekasaran. Karena terbiasa melihat kekejaman, mereka tidak lagi kasihan atau terkejut ketika melihat kekerasan dan kekejian.

Yang perlu diperhatikan oleh manusia adalah bahwa iblis dapat menjadikan sesuatu yang sesunguhnya buruk tampak seperti sesuatu yang baik dan indah. Hal ini difirmankan Allah Azza wa jalla dalam al-Qur’an. Sebagai misal, pornografi adalah hal yang buruk, tapi ibadah menjadikan pemandangan ini sebagai sesuatu yang tampak indah.

Oleh karena Allah Azza wa jalla menganjurkan kepada manusia agar menunduk-kan pandangannya. Dalam al-Qur’an Surat an-Nur ayat 30, Allah Azza wa jalla berfirman: “Katakanlah kepada orang yang beriman supaya mereka menundukkan pandangannya (dari melihat yang terlarang) dan menjaga kehormatannya. Itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Mengetahui apa-apa yang mereka lakukan.”

Ketiga, makan secara berlebih-lebihan. Segala sesuatu yang berlebihan adalah tidak baik. Kalau seseorang makan secara cukup, maka itu akan menjadikannya tetap sehat. Sementara kalau seseorang makan secara berlebihan, maka secara fisik ia akan dirugikan, yaitu hadirnya kegemukan (obesity). Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seseorang mengisi wadah yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi manusia beberapa suapan saja untuk menegakkan punggungnya. Jika tidak mungkin demikian, maka hendaklah sepertiga dari perutnya diisi dengan makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk pernapasan.”

Keempat, adalah bergaul atau berkawan secara bebas. Sudah sangat disadari bahwa lingkungan yang baik akan menjadikan kita baik. Sebaliknya, kawan atau sahabat yang berkarakter buruk akan menjadikan kita buruk. Pesan yang disampaikan Rasulullah “bergaullah dengan orang yang saleh” mengisyaratkan bahwa orang yang baik akan memberi pengaruh baik pada kita. Sebaliknya, kalau kawan buruk, maka kita bisa terpengaruh dengannya, yaitu kita menjadi mudah berpikir dan berperilaku buruk. Mengapa demikian? Salah satu kemungkinannya adalah adanya kecenderungan dalam diri manusia untuk bersikap konformis atau bersikap seragam dengan orang-orang yang ada di sekitarnnya. Hal ini didasari oleh pertimbangan bahwa setiap orang ingin diterima oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Maka, cara yang ditempuh orang dalam berbagai situasi adalah mengikuti pola yang dikembangkan oleh kelompok atau pola yang dikembangkan orang lain, bahkan biarpun hal itu tidak kita setujui. Contoh esktrim yang dapat kita angkat adalah kesediaan orang Indonesia selama 32 tahun mengikuti sistem politik otoriter yang digariskan Soeharto. Kita menyesuaikan diri untuk menjadi orang Indonesia yang taat kepada pemerintah, tetapi hal itu menjadikan kita sulit untuk memilih yang sungguh-sungguh benar menurut keyakinan kita.

Cara Menyembuhkan Penyakit Hati:

Ada beberapa cara penyembuhan penyakit hati. Pertama, dzikrullah. Yaitu memperbanyak dzikir kepada Allah. Dalam ayat suci al-Qur’an, Allah menandaskan bahwa kalau seseorang banyak berdzikir, maka akan tenanglah hati seseorang. Dzikir itu sendiri dapat dibaca dalam segala situasi, yaitu ketika berdiri, duduk, dan terlentang. Adapun dzikir-dzikir yang bisa dijadikan contoh adalah Subhanallah, wa Alhamdulillah. La Ilaha Illallah, Allahu Akbar, La haula wa la quwwata illah billah.

Kedua, tilawatil qur’an. Dengan memperbanyak al-Qur’an, kita memperbanyak pahala. Pahala bagaikan air yang dapat menghapus kotoran atau penyakit yang ada dalam diri seseorang.

Ketiga, istighfar. Istighfar adalah salah satu bentuk pertaubatan. Pada dasarnya, kalau seseorang beristighfar, seseorang menilai dirinya dalam keadaan bermasalah atau dalam keadaan salah.

Keempat, doa. Doa melambangkan adanya harapan (hope) dalam diri seseorang. Dalam Islam diterangkan bahwa kalau seseorang berdoa, dia menyadari bahwa ada sesuatu yang sangat diharapkan. Kelima, shalawat nabi. Keenam, qiyamul lail. Yaitu, terbangun di waktu malam untuk mendekatkan diri kepada Allah Azza wa jalla.

Penulis: H. Fuad Nashori

Sirnanya Kecerdasan Hati

Sirnanya Kecerdasan Hati

Oleh Ahmad Syafii Maarif

Adalah filosuf Prancis Rene Descartes (1596-1650) dengan postulat cogito, ergo sum-nya yang terkenal yang menjadi pilar utama bagi perkembangan ilmu dan dunia modern.
Terjemahan bahasa Indonesia postulat ini adalah: Saya berpikir, karena itu saya ada. Dengan postulat ini apa yang kemudian dikenal dengan 'Kecerdasan Intelektual' (KI) atau 'Kecerdasan Otak' (KO) menjadi sangat dominan. Sebagai seorang yang pernah dididik dalam lingkungan Katolik, Descartes masih mempercayai eksistensi Tuhan sebagai pencipta dua kelas substansi yang membentuk keseluruhan realitas. Satu kelas adalah substansi berpikir, atau minda (minds), dan yang lain adalah substansi yang diperluas (extended substances), atau benda/raga (bodies). Menurut Descartes, minda sebagai kekuatan berpikir merupakan prasyarat bagi keberadaan manusia. Dengan kata lain, manusia yang tidak berpikir sama saja dengan tidak ada.
Dampak postulat ini terhadap perkembangan ilmu dan teknologi modern sungguh dahsyat. Alam tidak saja untuk dijinakkan, tetapi sekaligus ditaklukkan dengan segala akibatnya bagi lingkungan hidup manusia yang semakin kehilangan keseimbangan. Apa yang dikenal dengan bencana alam sebagian disebabkan oleh kerakusan manusia dalam mengeksploitasinya sampai batas-batas yang sangat jauh. Jika demikian, semata bergantung dan berpedoman kepada KI atau KO sama sekali tidak memadai. Dunia modern ternyata tidak semakin ramah. Oleh sebab itu, perlu dikembangkan bentuk kecerdasan lain yang dapat membuahkan kearifan, simpati, empati, dan rasa tanggung jawab yang seluruhnya bertahta dalam domain 'Kecerdasan Hati' (KH). Psikologi dan kajian keagamaan modern umumnya menggunakan ungkapan 'Kecerdasan Emosional' (KE) dan 'Kecerdasan Spiritual' (KS). Resonansi ini menawarkan istilah lain dengan substansi yang tidak jauh berbeda berupa KH.
Untuk menghemat ruang, saya tidak akan larut dalam berbagai teori tentang kecerdasan ini. Saya ingin segera turun ke dunia perpolitikan Indonesia kontemporer yang tampaknya telah semakin kehilangan KH. Saya mengamati bahwa prinsip pragmatisme politik telah menjadi acuan prilaku harian sebagian besar politisi kita. Sedikit sekali di antara elite yang sedang menguasai panggung wacana sekarang ini yang secara serius mengaitkan langkah-langkah strategisnya dalam bingkai yang lebih luas: kepentingan masa depan yang jauh dari bangsa dan negara ini. Kritik terhadap prilaku yang tidak sehat ini hampir saban hari kita ikuti dalam berbagai media cetak dan elektronik, tetapi pengarunya tidak kunjung terasa dalam peningkatan kualitas perpolitikan kita. Padahal, demokrasi Indonesia yang banyak dipuji pengamat luar itu bisa saja gagal memberi keadilan dan kesejahteraan kepada rakyat banyak, jika para pemainnya sunyi dari KH. Sirnanya KH dalam cara kita mengurus masyarakat, bangsa, dan negara pasti akan berbuntut panjang yang sarat risiko: masa depan Indonesia telah diperjudikan dengan cara yang latah.
Siapa di antara kita yang masih risau dengan kenyataan bahwa kedaulatan bangsa dan negara ini telah semakin digerogoti oleh pihak asing melalui berbagai cara dan agen-agen domestiknya? Di mana kini nasionalisme yang dulu sangat anti penindasan, eksploitasi, dan diskriminasi? Tersisa berapa persen dari pemimpin sekarang ini yang masih sadar akan makna sentralnya alinea pertama UUD 1945: Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan.
Dengan penjualan aset-aset negara secara besar-besaran kepada pihak asing secara tidak bertanggung jawab, bukankah itu sama artinya dengan membiarkan batang leher kita digorok oleh sistem penjajahan yang dulu menjadi musuh utama nasionalisme Indonesia?
Dari domain KH-lah terutama, bukan dari domain-domain lain-lain, mengalirnya kearifan, rasa tanggung jawab, kesediaan belajar dari kekurangan dan kegagalan masa lampau untuk segera diperbaiki. Politik yang tunakearifan dan tunarasa tanggung jawab jelas akan semakin menjauhkan bangsa ini dari realisasi cita-cita luhurnya yang telah dirumuskan dengan bijak oleh para tokoh pergerakan nasional. Kesimpulannya: harus muncul kekuatan-kekuatan sipil guna terus menghidupkan kepekaan sejarah dan rasa tanggung jawab secara sungguh-sungguh demi melawan tarikan pragmatisme politik di tengah-tengah kesunyian KH.
http://republika.co.id/koran/28

Tujuan Sukses

Alhamdulillah beberapa hari lalu aku mendapatkan email dari seorang sahabat yang menjadi pengingat bagiku untuk belajar menikmati hidup dengan senantiasa melafalkan basmallah dalam setiap gerak, langkah, perasaan dan pemikiranku. Terimkasih banyak Pak Erwin Arianto. Berikut adalah tulisan beliau. Lugas dan apa adanya.

Selesai sholat tahajud teringat perbincangan dengan sahabat tentang tujuan hidup manusia, sempat merenung sejenak tentang tujuan sukses saat itu, setiap manusia pasti mendambakan sebuah kesuksesan dalam dirinya, entah sukses apa yang dikejarnya, karena setiap orang memiliki mimpi yang berbeda, tetapi tujuanya adalah sebuah kesuksesan, entah itu sukses dalam karir, sukses dalam rumah tangga, sukses memulai usaha, sukses mencari kerja, sukses mencari pasangan hidup, pokoknya sukses dalam segala hal.

langkah awal yang perlu dilakukan orang untuk menggapai sukses adalah menetapkan tujuan yang jelas banyak orang mengerjakan sesuatu tapi tak mendapat kesuksesan hanya karena tujuan yang kurang jelas. Banyak orang tak merancang tujuan karena mereka bahkan tak punya gagasan dari mana harus memulainya. Jika Anda termasuk yang seperti ini, berikut beberapa tips yang akan dapat membantu Anda untuk menemukan dari mana harus memulai merancang tujuan, sehingga tidak tahu apa yang harus dikerjakanya.

Tujuan merupakan penjabaran keinginan yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tertentu dan bersifat idealistmengandung dan keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik, yang akan menjadi arah perjalanan hidup dengan berdasarkan mimpikita untuk menjadi sebuah kenyataan, yang jelas dan terkonsep dengan nyata, menjadi tindakan-tindakan yang harus diambil, dan dijabarkan dalam keinginan pencapaian-pencapai an yang harus dicapai dalam menggapai sukses yang diinginkan. Pencapaian tujuan agar efektif, harus bersifat spesifik, dapat dilaksanakan, dapat diukur, menantang namun dapat dicapai dan berorientasi pada hasil yang diharapkan seseorang.

Terkdang orang sering salah mengartikan antara tujuan, dengan impian atau harapan. kita harus membedakan antara tujuan dengan Impian dan harapan tidak lebih dari keinginan. Keinginan itu lemah. Keinginan itu kuat bila didukung oleh arah, tekad, pengabdian, disiplin dan batas waktu. hal Inilah yang membedakan antara keinginan dan tujuan. Tujuan adalah impian dengan batas waktu tertentu dan rencana tindakan. Tujuan yang telah ditetapkan dapat bernilai maupun tidak bernilai. Keinginan yang kuatlah yang mengubah impian menjadi kenyataan, bukan harapan.

Apa yang harus anda lakukan dengan tujuan anda.

1. Renungkan tanyakan serta temukan Tujuan anda
Coba anda fikir secara dalam dan masak apa sih yang anda inginkan, cobalah tanayakn dalam keadaan yang nyaman saat benar-benar anda bisa berkomunikasi dengan diri anda sendiri. untuk menemukan tujuan anda, luangkan waktu untuk bermimpi tentang apa yang paling Anda inginkan, Anda ingin seperti apa, atau bahkan tentang apa yang ingin Anda miliki, apa yang akan anda capai.

2. Setelah menemukan beberapa tujuan atau keinginan tulis semua dalam sebuah catatan anda
Setelah mendapatkan impian anda coba ambil kertas atau sebuah agenda tulis semua yang anda inginkan, masukan semua keinginan anda. Jangan takut tulis apa saja yang anda mau, tidak ada batasan hanya anda yang mengetahui diri anda, apa yang anda ingin capai.

3. Pilih tujuan yang tepat
Setelah anda mencatat semua yang anda inginkan tentang mimpi anda, cita-cita anda, keinginan anda, lihat kembali apa yang tertinggal. Setelah yakin semua tercatat saatnya anda pikirkan apakah keinginan itu dapat di capai dalam waktu tertentu, apakah keingin ini akan membawa pengaruh dalam hidup Anda. Apakah mencapai tujuan ini akan membuat Anda lebih bahagia daripada sekarang, jika ternyata impian ini tak membawa pengaruh positif dalam kehidupan Anda, mungkin seharusnya dikesampingkan atau anda coret dari daftar tujuan anda. ingat tujuan yang baiak akan membawa pengaruh positif dalam kehidupan dan dapat diukur perkiraan waktu pencapaianya, sehingga anda memiliki motivasi untuk mengejar dan mencapai semua tujuan ini, bukan cuma sebuah khayalan.

4. Buat Target Pencapaian
Setelah anda yakin dengan pilihan tujuan yang anda buat, kini saatnya dalam kertas anda, dalam buku catatan anda, untuk membuat rencana Rencanakan Bagaimana Cara Meraihnya, apa langkah-langkah yang anda harus lakukan, Pastikan tidak berlebihan dalam mengupayakan mewujudkannya. Anda membutuhkan manajemen dan motivasi untuk mewujudkanya, buat menjadi target-targer kecil yang harus dilakukan, catat hasil yang anda telah lakukan.

Setiap tujuan harus dievaluasi dengan mengujinya dan kesemuanya harus merupakan kesatuan yang harmonis. Tujuan tanpa tindakan adalah impian belaka. Tindakan mengubah impian menjadi tujuan. Bahkan meskipun kita gagal mencapainya, tidak akan membuat kita gagal. Penundaan bukan berarti kekalahan, melainkan kita harus merencanakan kembali bagaimana mencapainya. mengevaluasi apa langkah kita telah tepat.

Tujuan pasti akan terus membakar semangat dalam diri seseorang yang ingin mencapainya pada akhirnya akan membawa mereka menuju sukses yang dinginkan,Seberapa pun besarnya rintangan, kelemahan dan keadaan yang menghalangi jalan yang mereka tempuh untuk menemukan sukses yang dimpikan. pencapaian tersebut akan membuahkan hadiah bagi Anda, yaitu hasil-hasil usaha yang Anda banggakan dan mungkin dihargai orang banyak. Bekerja dengan sebuah tujuan bisa sangat dibedakan seperti membedakan kelemahan dan keistimewaan. Seperti membedakan benda memiliki isi dan hampa atau kosong. Ketika Anda tidak memiliki tujuan akhir, Anda bisa sangat seringkali merasakan hidup tanpa makna. Maka memiliki tujuan untuk sukses adalah sebuah langkah awal anda untuk menggapai sukses... Sudahkah anda memiliki tujuan....

" Tujuan adalah cahaya yang membimbing anda mengarungi perjalanan sukses Anda "