Jumat, Juni 12, 2009

Menguatkan Cinta

Dalam kehidupan kita hampir semua yang ada pada diri kita berbahan bangunan penuh cinta. Ketika kita lahir dari sebuh pelukan ayah dan ibu yang dilandasi dengan cinta. Begitu kita minum, ibu menyusui dengan penuh cinta untuk sang buah hati. Banyak ayah yang membungkus makanannya kala teringat buah hatinya. Bahkan alampun menyediakan makanan dan minuman untuk kita dengan penuh cinta.

Perilaku kehidupan seperti siklus Sunatullah atau hukum Alloh pada alam. Disaat Matahari menyinari bumi membawa kehangatan tubuh. Disaat malam tiba langit dibertabur bintang, mengantarkan kita untuk beristirahat ke peraduan. Sama dalam siklus kehidupan kita. Disaat kebahagiaan hadir kita mudah tertawa dan disaat penuh kedukaan kitapun menangis. Semua datang silih berganti.

Maka saya teringat satu hadis Nabi SAW yang s'al-Mukminu lil mukmini kal bun-yaani yasyuddu ba'dhuhu ba'dhaa.' artinya, orang mukmin dengan mukmin lainnya bagaikan bangunan yang saling menguatkan antara satu dengan yang lainnya (HR. Mutafaqun 'Alaih).

Makna pesan hadis ini mengajak kita agar kita menjadi orang yang menguatkan cinta bagi saudara-saudara kita yang sedang dirundung duka atau penderitaan. Kita bagaikan bangunan satu sama lain. Menguatkan berarti saling mengokohkan bangunan kehidupan kita. Jika kehidupan kita berbahan bangunan cinta, bukankah sudah seharusnya kita juga menguatkan cinta bagi sesama? Sebab cinta anda adalah diri anda yang sesungguhnya.

Kemarin, Hari Ini, dan Esok

Hari ini adalah hari esok yang kucemaskan kemarin
Dan hari ini cerah sekali,
Hingga aku bertanya-tanya mengapa aku mencemaskan hari ini kemarin
Maka hari ini aku tidak akan mencemaskan esok
Lagi pula, mungkin tidak akan ada esok
Maka hari ini aku akan hidup seolah esok tak ada
Dan aku akan melupakan hari kemarin

Hari ini adalah hari esok yang kurencanakan kemarin
Dan hampir semua rencanaku untuk hari ini tidak
berjalan seperti yang kukira kemarin
Maka hari ini aku akan melupakan esok dan aku akan
merencanakan hari ini
Tetapi tidak terlalu habis-habisan
Hari ini aku akan berhenti untuk memetik sekuntum mawar
Aku akan mengatakan kepada orang yang kucintai
betapa aku mencintainya
Aku akan berhenti merencanakan esok dan berencana
untuk menjadikan hari ini hari terbaik dalam hidupku

Hari ini adalah hari esok yang kutakutkan kemarin
Dan hari ini ternyata tidak ada yang harus ditakutkan
Maka hari ini akan kuenyahkan rasa takut akan hal-hal
yang tak kuketahui
Aku akan merangkul yang tidak kuketahui itu sebagai
pengalaman belajar yang penuh dengan kesempatan seru
Hari ini, tidak seperti kemarin, aku tidak akan menakutkan esok


Hari ini adalah hari esok yang kuimpikan kemarin
Dan sebagian mimpi yang kuimpikan kemarin jadi kenyataan hari ini
Maka hari ini aku akan terus memimpikan esok
Dan mungkin lebih banyak lagi mimpi yang kuimpikan
Hari ini akan jadi kenyataan esok

Hari ini adalah hari esok yang tujuannya kutetapkan kemarin
Dan aku mencapai sebagian tujuan itu hari ini
Maka hari ini aku akan menerapkan tujuan yang
sedikit lebih tinggi untuk hari ini dan esok
Dan jika esok ternyata seperti hari ini
Aku pasti akan mencapai semua tujuanku suatu saat nanti!


Source : Buku Satu Tiket ke Surga karya Zabrina A. Bakar