Rabu, Maret 11, 2009

Top 10 Strange Phenomena of the Mind

Top 10 Strange Phenomena of the Mind

1. Deja vu

Deja vu adalah pengalaman tertentu akan sesuatu yang sedang berlangsung di mana anda sudah mengalaminya atau melihat situasi baru itu sebelumnya - anda merasa seolah-olah peristiwa telah terjadi atau sedang mengulanginya. Pengalaman itu biasanya disertai oleh perasaan yang kuat seperti sudah mengenal dan suatu perasaan berupa kengerian, asing, atau aneh. Pengalaman "yang sebelumnya" ini biasanya berhubungan dengan mimpi, tetapi kadang-kadang ada suatu perasaan pasti bahwa itu sudah terjadi di masa lalu.

2. Deja Vecu

Deja Vecu (Dibaca deya vay-koo) adalah apa yang dialami banyak orang ketika mereka berpikir sedang mengalami deja vu. Deja vu adalah perasaan telah melihat sesuatu sebelumnya, sedangkan deja vecu adalah pengalaman setelah melihat suatu peristiwa sebelumnya, tapi hanya di dalam detil yang besar - seperti mengenali bau-bauan dan bunyi-bunyian. Hal ini juga biasanya disertai oleh suatu perasaan yang sangat kuat akan pengetahuan sesuatu yang akan datang kemudian. Pengalaman yang pernah terjadi - tidak hanya mengenal apa yang akan datang berikutnya - tetapi juga mampu mengatakan kepada orang di sekitar apa yang akan datang itu, dan biasanya itu adalah benar. Ini sangat aneh dan sensasi yang tidak bisa dijelaskan.

3. Deja Visite

Deja Visite adalah pengalaman yang hanya sedikit orang mengalaminya di mana melibatkan suatu pengetahuan gaib akan suatu tempat yang baru. Sebagai contoh, anda mungkin pernah mengetahui jalur jalan di suatu kota yang baru anda datangi atau pemandangannya meskipun tidak pernah ke sana sebelumnya, dan anda yakin mustahil mempunyai pengetahuan tentang itu. Kalau Deja Visite tentang hubungan-hubungan geografis dan ruang, selagi Deja Vecu adalah tentang kejadian-kejadian sementara waktu.

Nathaniel Hawthorne menulis tentang sebuah pengalaman seperti ini di dalam bukunya "Our Old Home" di mana dia mengunjungi sebuah benteng yang sudah hancur dan mempunyai pengetahuan lengkap mengenai denah tata letaknya. Ia kemudiannya mampu melacak pengalaman itu dalam sebuah puisi karangan Alexander Pope yang dibacanya beberapa tahun kemudian. Puisi itu menggambarkan keadaan benteng itu dengan akurat persis seperti yang diketahuinya.

4. Deja Senti

Deja Senti adalah fenomena akan sesuatu yang pernah dirasakan. Hal ini eksklusif sebuah fenomena kejiwaan dan jarang menetap di dalam ingatan anda setelah itu. Di dalam kata-kata dari orang setelah mengalaminya adalah: "Apa yang menjadi perhatian adalah apa yang sudah diperhatikan sebelumnya, dan sungguh sudah dikenal, tetapi sudah dilupakan untuk sementara waktu, dan sekarang merasa puas seakan-akan hal itu telah diingat kembali.

Kemampuan mengingat itu selalu dimulai dengan suara orang lain, atau oleh perkataan dari pikiranku sendiri, atau dengan apa yang kubaca dan perkataan jiwa. Aku pikir selama keadaan tidak normal aku berkata-kata secara umum beberapa kalimat sederhana seperti ‘Oh, ya. Aku mengerti’, ‘Tentu saja, aku ingat’, dan lain-lain, hanya satu atau dua menit kemudian aku dapat mengingat kembali semuanya, dengan tidak memerlukan kata-kata maupun pemikiran yang dinyatakan dengan lisan untuk menimbulkan ingatan. Aku hanya mendapatkan bahwa perasaan itu serupa dengan apa yang sudah kurasakan sebelumnya di dalam kondisi tidak normal seperti itu.”

Anda berpikir baru saja mengucapkannya, tetapi anda juga menyadari bahwa sesungguhnya tidak mengucapkan suatu kata pun.

5. Jamais Vu

Jamais vu (tidak pernah melihat) digambarkan sebagai sebuah situasi sudah pernah dikenal tapi tidak bisa mengenali. Hal itu sering dianggap sebagai kebalikan dari deja vu dan menimbulkan perasaan ngeri dan takut. Anda tidak mengenali sebuah situasi meskipun anda mengetahui secara rasional bahwa anda telah berada di dalam situasi itu sebelumnya. Secara umum dapat dijelaskan ketika seseorang beberapa saat tidak mengenali seseorang, kata, atau tempat yang sebetulnya sudah diketahuinya. Ini menjadikan orang percaya bahwa jamais vu merupakan sejenis gejala dari kelelahan otak.

6. Presque Vu

Presque vu sering diungkapkan dengan kata-kata, "serasa sudah di ujung lidah" - merupakan perasaan yang kuat bahwa anda akan mendapatkan petunjuk atau ilham akan apa yang terlupa, tapi tidak pernah datang. Istilah "presque vu" artinya "hampir melihat". Sensasi presque vu dapat sangat mengacaukan perasaan dan pikiran, dan seringkali orang sudah tidur dibuatnya.

7. L’esprit de l’Escalier

L'esprit de l'escalier (lelucon di tangga rumah) adalah rasa untuk berpikir suatu komentar balasan yang cerdas ketika hal itu sudah terlambat untuk disampaikan. Ungkapan itu dapat digunakan untuk menguraikan tentang komentar balasan yang cepat terhadap penghinaan, atau setiap komentar pintar dan jenaka, walaupun kedatangannya sudah terlambat dan tidak berguna lagi diumpamakan kita berpikir ketika sudah berada di atas tangga meninggalkan suatu kejadian. Sebuah kata dari bahasa Jerman “treppenwitz” digunakan untuk maksud yang sama.

Ungkapan yang terdekat di dalam bahasa Inggris untuk menguraikan situasi ini adalah "being wise after the event” atau menjadi bijaksana setelah kejadian. Peristiwa itu biasanya disertai oleh perasaan penyesalan karena tidak terpikirkan sebelumnya untuk memberikan komentar balasan yang cepat di saat diperlukan. Tapi mungkin lebih bijaksana kalau kita berpikir bahwa balasan itu mungkin bisa merunyamkan hubungan. Tuhan menyintai orang yang sabar dan menahan diri.

8. Capgras Delusion

Capgras delusion adalah fenomena di mana seseorang percaya bahwa sahabat karib atau keluarganya sudah berganti identitas seperti seorang penipu. Hal ini berhubungan dengan kepercayaan kuno bahwa bayi-bayi telah dicuri dan digantikan oleh peri penculik anak dalam dongeng-dongeng di abad pertengahan, seperti juga khayalan modern mengenai makhluk asing atau alien yang mengambil alih tubuh dari orang-orang di bumi untuk dijadikan sekutu mereka. Khayalan ini ditemukan paling umum pada pasien berpenyakit jiwa, tetapi tidak menutup kemungkinan itu juga sudah mengacaukan pikiran anda.

9. Fregoli Delusion

Fregoli Delusion adalah fenomena otak yang jarang terjadi, di mana seseorang mempercayai bahwa orang-orang yang berbeda, sesungguhnya adalah orang yang sama yang sedang menyamar. Hal itu sering dihubungkan dengan paranoid dan kepercayaan bahwa orang yang menyamar itu sedang berusaha untuk menganiaya dirinya. Kondisi itu diberi nama seperti aktor Italia, Leopoldo Fregoli yang terkenal dengan kemampuannya untuk merubah diri secara cepat selama penampilannya aktingnya. Laporan pertama di 1927 dalam sebuah studi kasus pada seorang wanita berusia 27 tahun yang percaya dia sedang dianiaya oleh dua yang aktor yang sering dilihatnya di sebuah teater. Dia percaya kalau orang-orang ini "mengejarnya terus-menerus dengan berubah wujud seperti orang-orang yang dikenalnya”.

10. Prosopagnosia

Prosopagnosia adalah fenomena di mana seseorang tidak mampu mengenali wajah-wajah orang atau obyek yang seharusnya sudah dikenal. Orang-orang yang mengalami kekacauan ini biasanya mampu menggunakan perasaan lainnya untuk mengenali orang-orang, seperti bau parfum seseorang, bentuk atau gaya rambut, suara, atau bahkan gaya berjalan mereka. Suatu kasus yang klasik dari kekacauan ini dimuat dalam sebuah buku yang terbit tahun 1998 dan pernah ditampilkan dalam bentuk opera Michael Nyman berjudul "The man who mistook his wife for a hat” atau orang yang keliru akan istrinya karena topinya.

Believe it or not?

Rabu, Maret 04, 2009

Penyakit Hati

PENYAKIT HATI

Dalam Islam, suci dan kotornya hati memiliki arti yang sangat penting. Hati yang suci dan hati yang kotor ikut menentukan tingkat keberimanan seseorang. Sebuah ungkapan yang sangat terkenal dari Rasulullah berbunyi:

“Iman seorang hamba tidaklah lurus sebelum lurus hatinya. Dan tidaklah lurus hatinya sebelum lurus lisannya.” Kalau hati seseorang kotor, atau bepenyakit, maka imannya menjadi menipis. Sementara kalau hati bersih, atau sehat, maka imannya menguat.

Tulisan yang banyak merujuk pada pandangan Ibnu Qayyim al-Jauzy ini akan mengungkap bagaimana tanda-tanda penyakit hati, sebab-sebab penyakit hati, dan upaya penyembuhannya.


Tanda-tanda Penyakit Hati:

Pada dasarnya ada dua tanda penyakit hati. Pertama, tidak merasa sakit dan tidak merasa menyesal atas dosa-dosa yang diperbuat dan tidak mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Contonya adalah memakan uang rakyat tanpa merasa bersalah, menculik, menjarah, mengambil hak orang lain dengan tenang dan tanpa perasaan berdosa. Bahkan, kadang seseorang merasa bangga atas “prestasinya” melakukan sejumlah perbuatan dosa yang sesungguhnya sangat menjijikkan (misalkan: seorang laki-laki bangga telah menggauli sejumlah wanita dari Eropa, Afrika, Arab, Jepang, pribumi, dan sebagainya). Ada pula yang berbicara lantang tentang kebenaran walaupun dirinya sendiri menyimpang dari jalan kebenaran itu tanpa perasaan berdosa.

Kedua, condong kepada santapan ruhani yang mudharat (buruk) dan menghindari santapan ruhani yang bermanfaat (baik). Saat ada panggilan atau anjuran untuk mengikuti cara berpikir atau cara berperilaku yang buruk, mereka cepat dalam meresponnya. Sementara bila ada anjuran yang dapat menjadikan mereka lebih tinggi kualitas pribadinya, mereka cenderung menolaknya.

Sebab-sebab Penyakit Hati:

Tanda-tanda penyakit di atas terjadi karena ada beberapa sebab. Penyebab penyakit hati pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu kata-kata iseng, memandang sesuatu secara berlebihan, makan secara berlebih-lebihan, dan bergaul secara bebas.

Pertama, kata-kata iseng yang tidak berguna. Kata-kata iseng sangat mudah kita ucapkan dengan harapan orang menjadi tertarik dengan kata-kata kita. Padahal kata-kata iseng dapat menyebabkan tidak lurusnya hati manusia. Sebuah hadis yang disampaikan Anas bin Malik radhiyallahu anhu mengungkapkan bahwa Rasulullah bersabda: “Iman seorang hamba tidaklah lurus sebelum lurus hatinya. Dan tidaklah lurus hatinya sebelum lurus lisannya.”

Pembicaraan-pembicaraan yang tidak berguna menyebabkan hati menjadi menurun kualitasnya. Abdullah bin Umar radhiyallahu anhu berkata: “Jangan kalian memper-banyak ucapan selain dzikrullah, karena banyak omongan itu menyebabkan kesatnya hati. Dan bahwa manusia yang paling jauh dari Allah Azza wa jalla adalah manusia yang berhati kesat kasar.” Maka, dapat disimpulkan bahwa kata-kata iseng dapat menyebabkan hati rentasng terhadap penyakit.

Kedua, memandang hal yang semestinya tidak dipandang. Di dunia ini ada hal-hal yang seharusnya dipandang, ada pula yang sebaiknya dipandang, di samping ada pula yang tidak boleh dipandang. Orang bijak mengatakan: “Antara hati dan mata ada tali penghubung. Bila mata rusak, maka rusaklah hati dan menjadikannya seperti keranjang sampah berisi tumpukan sampah dan macam-macam kotoran.” Pemandangan-pemandangan yang buruk memiliki pengaruh terhadap hati manusia. Kalau yang dipandang adalah hal-hal yang berbau pornografis, kekerasan (violence), pengrusakan (vandalism), dan agresivitas, maka hal-hal demikian dapat menyebabkan hati menjadi rusak kualitasnya. Sebagai contoh, kalau seseorang banyak menonton tontonan kekerasan, maka orang ini akan kehilangan kepekaan terhadap kekerasan. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa paparan kekerasan yang berulang-ulang dapat menyebutnya ada penumpulan emosi yang selanjutnya mempengaruhi kemampuan empati terhadap penderitaan korban dalam kehidupan nyata dan menurunkan kesiapan untu menolong. Dalam hal seperti ini, ahli psikologi menyebutnya sebagai desensitisasi (desensitization). Dalam suatu eksperimen (Thomas dkk, 1977) ditemukan bahwa anak-anak dan mahasiswa menjadi tidak peka lagi terhadap penderitaan akibat akibat agresi dan kekerasa setelah menonton drama polisi yang penuh kekasaran. Karena terbiasa melihat kekejaman, mereka tidak lagi kasihan atau terkejut ketika melihat kekerasan dan kekejian.

Yang perlu diperhatikan oleh manusia adalah bahwa iblis dapat menjadikan sesuatu yang sesunguhnya buruk tampak seperti sesuatu yang baik dan indah. Hal ini difirmankan Allah Azza wa jalla dalam al-Qur’an. Sebagai misal, pornografi adalah hal yang buruk, tapi ibadah menjadikan pemandangan ini sebagai sesuatu yang tampak indah.

Oleh karena Allah Azza wa jalla menganjurkan kepada manusia agar menunduk-kan pandangannya. Dalam al-Qur’an Surat an-Nur ayat 30, Allah Azza wa jalla berfirman: “Katakanlah kepada orang yang beriman supaya mereka menundukkan pandangannya (dari melihat yang terlarang) dan menjaga kehormatannya. Itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Mengetahui apa-apa yang mereka lakukan.”

Ketiga, makan secara berlebih-lebihan. Segala sesuatu yang berlebihan adalah tidak baik. Kalau seseorang makan secara cukup, maka itu akan menjadikannya tetap sehat. Sementara kalau seseorang makan secara berlebihan, maka secara fisik ia akan dirugikan, yaitu hadirnya kegemukan (obesity). Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seseorang mengisi wadah yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi manusia beberapa suapan saja untuk menegakkan punggungnya. Jika tidak mungkin demikian, maka hendaklah sepertiga dari perutnya diisi dengan makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk pernapasan.”

Keempat, adalah bergaul atau berkawan secara bebas. Sudah sangat disadari bahwa lingkungan yang baik akan menjadikan kita baik. Sebaliknya, kawan atau sahabat yang berkarakter buruk akan menjadikan kita buruk. Pesan yang disampaikan Rasulullah “bergaullah dengan orang yang saleh” mengisyaratkan bahwa orang yang baik akan memberi pengaruh baik pada kita. Sebaliknya, kalau kawan buruk, maka kita bisa terpengaruh dengannya, yaitu kita menjadi mudah berpikir dan berperilaku buruk. Mengapa demikian? Salah satu kemungkinannya adalah adanya kecenderungan dalam diri manusia untuk bersikap konformis atau bersikap seragam dengan orang-orang yang ada di sekitarnnya. Hal ini didasari oleh pertimbangan bahwa setiap orang ingin diterima oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Maka, cara yang ditempuh orang dalam berbagai situasi adalah mengikuti pola yang dikembangkan oleh kelompok atau pola yang dikembangkan orang lain, bahkan biarpun hal itu tidak kita setujui. Contoh esktrim yang dapat kita angkat adalah kesediaan orang Indonesia selama 32 tahun mengikuti sistem politik otoriter yang digariskan Soeharto. Kita menyesuaikan diri untuk menjadi orang Indonesia yang taat kepada pemerintah, tetapi hal itu menjadikan kita sulit untuk memilih yang sungguh-sungguh benar menurut keyakinan kita.

Cara Menyembuhkan Penyakit Hati:

Ada beberapa cara penyembuhan penyakit hati. Pertama, dzikrullah. Yaitu memperbanyak dzikir kepada Allah. Dalam ayat suci al-Qur’an, Allah menandaskan bahwa kalau seseorang banyak berdzikir, maka akan tenanglah hati seseorang. Dzikir itu sendiri dapat dibaca dalam segala situasi, yaitu ketika berdiri, duduk, dan terlentang. Adapun dzikir-dzikir yang bisa dijadikan contoh adalah Subhanallah, wa Alhamdulillah. La Ilaha Illallah, Allahu Akbar, La haula wa la quwwata illah billah.

Kedua, tilawatil qur’an. Dengan memperbanyak al-Qur’an, kita memperbanyak pahala. Pahala bagaikan air yang dapat menghapus kotoran atau penyakit yang ada dalam diri seseorang.

Ketiga, istighfar. Istighfar adalah salah satu bentuk pertaubatan. Pada dasarnya, kalau seseorang beristighfar, seseorang menilai dirinya dalam keadaan bermasalah atau dalam keadaan salah.

Keempat, doa. Doa melambangkan adanya harapan (hope) dalam diri seseorang. Dalam Islam diterangkan bahwa kalau seseorang berdoa, dia menyadari bahwa ada sesuatu yang sangat diharapkan. Kelima, shalawat nabi. Keenam, qiyamul lail. Yaitu, terbangun di waktu malam untuk mendekatkan diri kepada Allah Azza wa jalla.

Penulis: H. Fuad Nashori

Sirnanya Kecerdasan Hati

Sirnanya Kecerdasan Hati

Oleh Ahmad Syafii Maarif

Adalah filosuf Prancis Rene Descartes (1596-1650) dengan postulat cogito, ergo sum-nya yang terkenal yang menjadi pilar utama bagi perkembangan ilmu dan dunia modern.
Terjemahan bahasa Indonesia postulat ini adalah: Saya berpikir, karena itu saya ada. Dengan postulat ini apa yang kemudian dikenal dengan 'Kecerdasan Intelektual' (KI) atau 'Kecerdasan Otak' (KO) menjadi sangat dominan. Sebagai seorang yang pernah dididik dalam lingkungan Katolik, Descartes masih mempercayai eksistensi Tuhan sebagai pencipta dua kelas substansi yang membentuk keseluruhan realitas. Satu kelas adalah substansi berpikir, atau minda (minds), dan yang lain adalah substansi yang diperluas (extended substances), atau benda/raga (bodies). Menurut Descartes, minda sebagai kekuatan berpikir merupakan prasyarat bagi keberadaan manusia. Dengan kata lain, manusia yang tidak berpikir sama saja dengan tidak ada.
Dampak postulat ini terhadap perkembangan ilmu dan teknologi modern sungguh dahsyat. Alam tidak saja untuk dijinakkan, tetapi sekaligus ditaklukkan dengan segala akibatnya bagi lingkungan hidup manusia yang semakin kehilangan keseimbangan. Apa yang dikenal dengan bencana alam sebagian disebabkan oleh kerakusan manusia dalam mengeksploitasinya sampai batas-batas yang sangat jauh. Jika demikian, semata bergantung dan berpedoman kepada KI atau KO sama sekali tidak memadai. Dunia modern ternyata tidak semakin ramah. Oleh sebab itu, perlu dikembangkan bentuk kecerdasan lain yang dapat membuahkan kearifan, simpati, empati, dan rasa tanggung jawab yang seluruhnya bertahta dalam domain 'Kecerdasan Hati' (KH). Psikologi dan kajian keagamaan modern umumnya menggunakan ungkapan 'Kecerdasan Emosional' (KE) dan 'Kecerdasan Spiritual' (KS). Resonansi ini menawarkan istilah lain dengan substansi yang tidak jauh berbeda berupa KH.
Untuk menghemat ruang, saya tidak akan larut dalam berbagai teori tentang kecerdasan ini. Saya ingin segera turun ke dunia perpolitikan Indonesia kontemporer yang tampaknya telah semakin kehilangan KH. Saya mengamati bahwa prinsip pragmatisme politik telah menjadi acuan prilaku harian sebagian besar politisi kita. Sedikit sekali di antara elite yang sedang menguasai panggung wacana sekarang ini yang secara serius mengaitkan langkah-langkah strategisnya dalam bingkai yang lebih luas: kepentingan masa depan yang jauh dari bangsa dan negara ini. Kritik terhadap prilaku yang tidak sehat ini hampir saban hari kita ikuti dalam berbagai media cetak dan elektronik, tetapi pengarunya tidak kunjung terasa dalam peningkatan kualitas perpolitikan kita. Padahal, demokrasi Indonesia yang banyak dipuji pengamat luar itu bisa saja gagal memberi keadilan dan kesejahteraan kepada rakyat banyak, jika para pemainnya sunyi dari KH. Sirnanya KH dalam cara kita mengurus masyarakat, bangsa, dan negara pasti akan berbuntut panjang yang sarat risiko: masa depan Indonesia telah diperjudikan dengan cara yang latah.
Siapa di antara kita yang masih risau dengan kenyataan bahwa kedaulatan bangsa dan negara ini telah semakin digerogoti oleh pihak asing melalui berbagai cara dan agen-agen domestiknya? Di mana kini nasionalisme yang dulu sangat anti penindasan, eksploitasi, dan diskriminasi? Tersisa berapa persen dari pemimpin sekarang ini yang masih sadar akan makna sentralnya alinea pertama UUD 1945: Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan.
Dengan penjualan aset-aset negara secara besar-besaran kepada pihak asing secara tidak bertanggung jawab, bukankah itu sama artinya dengan membiarkan batang leher kita digorok oleh sistem penjajahan yang dulu menjadi musuh utama nasionalisme Indonesia?
Dari domain KH-lah terutama, bukan dari domain-domain lain-lain, mengalirnya kearifan, rasa tanggung jawab, kesediaan belajar dari kekurangan dan kegagalan masa lampau untuk segera diperbaiki. Politik yang tunakearifan dan tunarasa tanggung jawab jelas akan semakin menjauhkan bangsa ini dari realisasi cita-cita luhurnya yang telah dirumuskan dengan bijak oleh para tokoh pergerakan nasional. Kesimpulannya: harus muncul kekuatan-kekuatan sipil guna terus menghidupkan kepekaan sejarah dan rasa tanggung jawab secara sungguh-sungguh demi melawan tarikan pragmatisme politik di tengah-tengah kesunyian KH.
http://republika.co.id/koran/28

Tujuan Sukses

Alhamdulillah beberapa hari lalu aku mendapatkan email dari seorang sahabat yang menjadi pengingat bagiku untuk belajar menikmati hidup dengan senantiasa melafalkan basmallah dalam setiap gerak, langkah, perasaan dan pemikiranku. Terimkasih banyak Pak Erwin Arianto. Berikut adalah tulisan beliau. Lugas dan apa adanya.

Selesai sholat tahajud teringat perbincangan dengan sahabat tentang tujuan hidup manusia, sempat merenung sejenak tentang tujuan sukses saat itu, setiap manusia pasti mendambakan sebuah kesuksesan dalam dirinya, entah sukses apa yang dikejarnya, karena setiap orang memiliki mimpi yang berbeda, tetapi tujuanya adalah sebuah kesuksesan, entah itu sukses dalam karir, sukses dalam rumah tangga, sukses memulai usaha, sukses mencari kerja, sukses mencari pasangan hidup, pokoknya sukses dalam segala hal.

langkah awal yang perlu dilakukan orang untuk menggapai sukses adalah menetapkan tujuan yang jelas banyak orang mengerjakan sesuatu tapi tak mendapat kesuksesan hanya karena tujuan yang kurang jelas. Banyak orang tak merancang tujuan karena mereka bahkan tak punya gagasan dari mana harus memulainya. Jika Anda termasuk yang seperti ini, berikut beberapa tips yang akan dapat membantu Anda untuk menemukan dari mana harus memulai merancang tujuan, sehingga tidak tahu apa yang harus dikerjakanya.

Tujuan merupakan penjabaran keinginan yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tertentu dan bersifat idealistmengandung dan keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik, yang akan menjadi arah perjalanan hidup dengan berdasarkan mimpikita untuk menjadi sebuah kenyataan, yang jelas dan terkonsep dengan nyata, menjadi tindakan-tindakan yang harus diambil, dan dijabarkan dalam keinginan pencapaian-pencapai an yang harus dicapai dalam menggapai sukses yang diinginkan. Pencapaian tujuan agar efektif, harus bersifat spesifik, dapat dilaksanakan, dapat diukur, menantang namun dapat dicapai dan berorientasi pada hasil yang diharapkan seseorang.

Terkdang orang sering salah mengartikan antara tujuan, dengan impian atau harapan. kita harus membedakan antara tujuan dengan Impian dan harapan tidak lebih dari keinginan. Keinginan itu lemah. Keinginan itu kuat bila didukung oleh arah, tekad, pengabdian, disiplin dan batas waktu. hal Inilah yang membedakan antara keinginan dan tujuan. Tujuan adalah impian dengan batas waktu tertentu dan rencana tindakan. Tujuan yang telah ditetapkan dapat bernilai maupun tidak bernilai. Keinginan yang kuatlah yang mengubah impian menjadi kenyataan, bukan harapan.

Apa yang harus anda lakukan dengan tujuan anda.

1. Renungkan tanyakan serta temukan Tujuan anda
Coba anda fikir secara dalam dan masak apa sih yang anda inginkan, cobalah tanayakn dalam keadaan yang nyaman saat benar-benar anda bisa berkomunikasi dengan diri anda sendiri. untuk menemukan tujuan anda, luangkan waktu untuk bermimpi tentang apa yang paling Anda inginkan, Anda ingin seperti apa, atau bahkan tentang apa yang ingin Anda miliki, apa yang akan anda capai.

2. Setelah menemukan beberapa tujuan atau keinginan tulis semua dalam sebuah catatan anda
Setelah mendapatkan impian anda coba ambil kertas atau sebuah agenda tulis semua yang anda inginkan, masukan semua keinginan anda. Jangan takut tulis apa saja yang anda mau, tidak ada batasan hanya anda yang mengetahui diri anda, apa yang anda ingin capai.

3. Pilih tujuan yang tepat
Setelah anda mencatat semua yang anda inginkan tentang mimpi anda, cita-cita anda, keinginan anda, lihat kembali apa yang tertinggal. Setelah yakin semua tercatat saatnya anda pikirkan apakah keinginan itu dapat di capai dalam waktu tertentu, apakah keingin ini akan membawa pengaruh dalam hidup Anda. Apakah mencapai tujuan ini akan membuat Anda lebih bahagia daripada sekarang, jika ternyata impian ini tak membawa pengaruh positif dalam kehidupan Anda, mungkin seharusnya dikesampingkan atau anda coret dari daftar tujuan anda. ingat tujuan yang baiak akan membawa pengaruh positif dalam kehidupan dan dapat diukur perkiraan waktu pencapaianya, sehingga anda memiliki motivasi untuk mengejar dan mencapai semua tujuan ini, bukan cuma sebuah khayalan.

4. Buat Target Pencapaian
Setelah anda yakin dengan pilihan tujuan yang anda buat, kini saatnya dalam kertas anda, dalam buku catatan anda, untuk membuat rencana Rencanakan Bagaimana Cara Meraihnya, apa langkah-langkah yang anda harus lakukan, Pastikan tidak berlebihan dalam mengupayakan mewujudkannya. Anda membutuhkan manajemen dan motivasi untuk mewujudkanya, buat menjadi target-targer kecil yang harus dilakukan, catat hasil yang anda telah lakukan.

Setiap tujuan harus dievaluasi dengan mengujinya dan kesemuanya harus merupakan kesatuan yang harmonis. Tujuan tanpa tindakan adalah impian belaka. Tindakan mengubah impian menjadi tujuan. Bahkan meskipun kita gagal mencapainya, tidak akan membuat kita gagal. Penundaan bukan berarti kekalahan, melainkan kita harus merencanakan kembali bagaimana mencapainya. mengevaluasi apa langkah kita telah tepat.

Tujuan pasti akan terus membakar semangat dalam diri seseorang yang ingin mencapainya pada akhirnya akan membawa mereka menuju sukses yang dinginkan,Seberapa pun besarnya rintangan, kelemahan dan keadaan yang menghalangi jalan yang mereka tempuh untuk menemukan sukses yang dimpikan. pencapaian tersebut akan membuahkan hadiah bagi Anda, yaitu hasil-hasil usaha yang Anda banggakan dan mungkin dihargai orang banyak. Bekerja dengan sebuah tujuan bisa sangat dibedakan seperti membedakan kelemahan dan keistimewaan. Seperti membedakan benda memiliki isi dan hampa atau kosong. Ketika Anda tidak memiliki tujuan akhir, Anda bisa sangat seringkali merasakan hidup tanpa makna. Maka memiliki tujuan untuk sukses adalah sebuah langkah awal anda untuk menggapai sukses... Sudahkah anda memiliki tujuan....

" Tujuan adalah cahaya yang membimbing anda mengarungi perjalanan sukses Anda "