Kamis, Mei 22, 2008

Konsep Diri


Hampir di semua seminar dan terapi saya, khususnya bila saya mengulas
mengenai kunci sukses, saya selalu membahas mengenai konsep diri.
Mengapa saya sangat menekankan pentingnya konsep diri? Konsep diri
adalah operating system komputer mental kita. Konsep diri menentukan
kinerja kita. Level konsep diri menentukan level prestasi hidup.
Konsep diri terdiri dari tiga komponen yaitu diri ideal (ideal self),
citra diri (self image), dan harga diri (self esteem). Diri ideal
adalah siapa diri kita di masa depan. Diri ideal adalah pribadi sukses
kita. Orang yang kita ingin menjadi. Citra diri adalah bagaimana kita
melihat diri kita sendiri saat ini. Ini adalah gambaran mental
mengenai diri kita di masa sekarang. Sedangkan harga diri adalah
perbandingan antara citra diri dan diri ideal. Bila harga diri kita
rendah maka prestasi hidup kita pasti rendah. Demikian pula
sebaliknya. Sehingga bila ingin sukses, kenalilah diri kita. Karena
manusia memiliki potensi yang luar biasa dalam dirinya berupa akal,
kehendak, dan kemampuan berbicara.
Dengan akalnya, ia dapat membedakan mana yang buruk dan mana yang
baik, dengan kehendak, ia dapat memilih mana yang benar dan mana yang
salah, dan dengan kemampuan berbicara, ia mampu berkomunikasi sehingga
memungkinkan dirinya bisa membentuk struktur komunitas di dalam
masyarakatnya. Inilah potensi yang luar biasa yang tidak dimiliki
makhluk-makhluk lain selain manusia. Namun terkadang, sekian potensi
yang dimiliki manusia itu tidak dioptimalkan. Hal ini terjadi pada
mereka yang mempunyai akal tetapi tidak dipergunakan, mempunyai
kehendak tapi tidak diselaraskan,
mempunyai kemampuan namun tidak digerakkan, sehingga manusia sering
mendapat cela dari Allah. Karena ia amat aniaya dan mengingkari
nikmatNya. Dengan sering kali membantah, berkeluh kesah, dan kikir.
Selain itu, ia juga amat rakus, merasa tidak sukses, dan selalu
kekurangan. Namun sebaliknya, jika ia mampu, menggunakan semua
potensinya ke arah jalan yang baik dan terarah terwujudlah kharakter
manusia yang paripurna.
Salam Penuh Syukur
Emma

Rabu, Mei 21, 2008

Berani Bermimpi

"Most men die from the neck up at age 25

because they stop dreaming"

Ben Franklin

Aku menulis ini karena terinspirasi dari banyak buku-buku motivasi yang menjelaskan betapa dasyatnya kekuatan mimpi itu.

Mimpi disini bukanlah mimpi yang terjadi ketika kita bangun tidur. Tapi
mimpi yang kita lakukan saat kita bangun dan sadar sepenuhnya. Mimpi ini
lebih tepat disebut sebagai goal atau tujuan hidup. Dalam merencanakan
tujuan hidup, kita harus seimbang antara aspek spiritual, finansial, bisnis,
karier, keluarga, aktualisasi, rekreasi, dan sosial.

Sebelum memulai menetapkan impian, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi
dalam merancang impian kita.

Syarat itu adalah:

1. Tertulis dan gunakan tulisan tangan.

Mengapa harus tertulis? Karena impian yang tidak tertulis namanya bukan
impian tapi hanyalah angan-angan. Dengan menuliskan impian, kita
memberitahukan pada pikiran bawah sadar bahwa kita serius dan impian ini
penting bagi masa depan kita.

2. SMART

Mengapa harus SMART?

* Specific : Kita harus jelas mengenai apa yang kita inginkan.
Pikiran bawah sadar tidak bisa menjalankan perintah yang tidak jelas.

* Measurable : Impian kita harus terukur. Dengan demikian, kita akan
tahu kapan impian kita telah tercapai.

* Achievable : Impian kita harus dapat kita raih. Jika impian itu
terlalu besar, kita perlu memecah impian kita menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil. Bila tidak maka pikiran bawah sadar kita akan menolak karena
merasa tidak mungkin bis mencapai impian tersebut.

* Reality Based : Impian kita harus masuk akal. Jika tidak pikiran
bawah sadar kita akan menolaknya.

* Trackable : Impian kita dapat dilacak. Kita dapat mengetahui
kemajuan yang kita lakukan dalam upaya pencapaian impian kita.

3. Seimbang

Mengapa harus seimbang? Hidup yang seimbang adalah hidup yang baik. Jangan
hanya mengejar kepuasan sesaat yang menyesatkan. Misal dengan bermimpi untuk
mengejar uang, tapi mengabaikan aspek lain seperti spiritual, keluarga dan
lain sebagainya.

4. Alasan Emosional

Mengapa harus ada alasan emosional? Alasan yang bersifat emosional jauh
lebih kuat daripada alasan yang bersifat logis. Semakin tinggi muatan emosi
dalam sebuah impian atau goal maka akan semakin kuat motivasi yang timbul
dalam mengejar impian tersebut. Alasan emosional akan memunculkan suatu
motivasi dari dalam diri sendiri yang tidak pernah lekang oleh waktu.
Motivasi ini sebagai cambuk semangat kita sampai berhasil mencapai
impian-impian tersebut.

5. Batas Waktu

Mengapa harus ada batas waktu? Bila kita tidak menetapkan batas waktu kapan
impian itu ingin kita capai, apakah 1 tahun ke depan, 5 tahun lagi atau
bahkan 50 tahun lagi maka seperti kita melakukan lomba lari tanpa tahu garis
finishnya dimana, sehingga kita akan terus berlari dan berlari. Capek deh...

6. Harus Diingat Setiap Hari

Mengapa harus diingat setiap hari? Karena akan berfungsi sebagai program
yang mendorong semangat dan motivasi kita dalam meraih impian.