Rabu, Juli 29, 2009

Keberanian Entrepreneur Wanita

Peluang bisnis bagi wanita, sebenarnya sangat besar. Bukan hanya untuk saat ini, tapi juga untuk saat yang akan datang. Bahkan, peluang bisnis Enterepreneur wanita itu sebenarnya lebih besar dari pada Entrepreneur laki-laki.
Itu karena dia punya kelebihan. Kelebihannya adalah terletak justru pada “Kewanitaannya”. Dimana, sosok Entrepreneur wanita itu lebih unggul dalam negoisasi. Itu mungkin karena keluwesan atau fleksibilitasnya. Atau istilah Candi G. Brush, professor assistant dari management police of Boston University, entrepreneur wanita lebih kooperatif, informal, dan lebih mudah membangun kesepakatan dengan pihak lain.

Sebaiknya, entrepreneur laki-laki cenderung lebih kompetitif, lebih terkesan formal, dan lebih suka berpikir sistematik.

Selain itu, menurut saya, entrepreneur wanita juga cenderung lebih pekaintuisi bisnisnya. Sehingga saya yakin, jika mampu mengembangkan kelebihannya itu, tentu bisnisnya juga akan berkembang luar biasa. Seperti kalau kita lihat, keberhasilan entrepreneur wanita seperti Dr.Martha Tilar, Moeryati Soedibyo, Poppy Dharsono, Dewi Motik, dan Nyonya Suharti.

Hanya saja, sayangnya saya melihat entrepreneur wanita umumnya dikenal terlalu hati-hati dalam berbisnis, dan bahkan terlalu takut untuk mengambil risiko. Sehingga, jika kelemahan itu tidak berhasil kelola dengan baik, maka jelas akan mengakibatkan jumlah entrepreneur wanita yang terjun ke dunia usaha saat sekarang ini, relative kecil.

Contohnya, anggota IWAPI (Ikatan Wanita Penguasaha Indonesia) yang jumlahnya relative lebih sedikit daripada kalau kita bandingkan dengan anggota KADIN atau HIPMI atau organisasi serupa yang “laki-laki”. Mungkin hal itu bisa saja karena kebanyakan bisnis yang dimiliki entrepreneur wanita, lebih sedikit daripada jika mereka bekerja pada suatu peusahaan. Seperti yang diungkapkan oleh sebuah riset dari institute for women’s policy research di Washington DC.

Sementara, Marger Lovero, direktur dari Entrepreneurial Center at Manattanvile College mengatakan, bahwa entrepreneur wanita itu sulit berkembang maju, juga karena mereka cenderung mempertahankan bisnis kecilnya. Sebab, baginya menjadi besar, tapi lebih pada keinginan untuk mencoba men-support dirinya sendiri atau mandiri, membawa keseimbangan dan fleksibilitas dalam mengatur waktu kesehariannya. Tapi kalau dia bekerja di perusahaan lain, fleksibilitas itu tidak didapatkannya.

Dalam konteks inilah, barangkali ada baiknya sekarang ini bisnis di kalangan entrepreneur wanita, perlu untuk terus didorong pada kegiatan bisnis industri rumah tangga, yang lebih memungkinkan bisnis atau jiwa entrepreneur bisa terus berkembang. Oleh karena itulah, saya kira meski keberanian wanita di dalam menekuni dunia usaha tidak sebesar keberanian yang dilakukan entrepreneur laki-laki, namaun jika entrepreneur wanita ingin berkembang bisnisnya, dia semestinya berani mengambil risiko, dan lebih berani membentuk jaringan bisnis yang lebih luas lagi.
(Purdie Chandra)

THE POWER OF KEPEPET HADIR DI SOLO 4 AGUSTUS 2009 di Auditorium Mohammad Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), DAPATKAN SEGERA HARGA SPESIAL UNTUK KOMUNITAS HANYA Rp. 125.000 SEBELUM 2 AGUSTUS 2009, CP: EMMA 081575003133

Tidak ada komentar: